Parapuan.co - Penggunaan gadget atau gawai seperti telepon pintar dan tablet dapat berdampak buruk terhadap kemampuan bicara dan sosial anak usia dini yang apabila tidak ditangani akan semakin parah.
Gawai memiliki kemampuan untuk menyampaikan beragam informasi kepada penggunanya, termasuk anak.
Menurut artikel Kompas.com, Selasa (26/1/2021), jika informasinya bagus, tak masalah, sebab akan berdampak positif pada anak.
Sebaliknya, informasi negatif dari gawai dapat menimbulkan perubahan pada otak anak yang dapat berujung ke hal negatif.
Baca Juga: 4 Aktivitas untuk Tingkatkan Quality Time dengan Anak Remaja Saat WFH
Gawai Memengaruhi Kemampuan Bicara dan Sosial Anak
Lebih lanjut, dilansir dari artikel Kompas.com yang ditayangkan pada Jumat (11/12/2020), gawai merupakan salah satu penyebab terlambat bicara pada anak usia dini.
Psikolog Maya Savitri dari Lembaga Psikologi Anava Solo, Jawa Tengah, yang diwawancarai dalam artikel Kompas.com tersebut, menilai pemberian gawai yang terlalu dini kepada anak sebagai bentuk lingkungan yang abai.
Hal ini dikarenakan orangtua memberikan gawai kepada anaknya yang masih berusia dini tanpa memikirkan dampaknya pada anak.
Menurut Maya, orang tua jangan pernah memberikan gawai kepada anak berusia kurang dari dua tahun.
Sebaiknya, ajaklah anak mulai berbicara sederhana, bernyanyi, maupun membacakannya dongeng untuk membantu perkembangan kemampuan bicaranya.
Selain itu, berdasarkan artikel Kompas.com, Minggu (1/3/2020), terlalu lama bermain gawai dapat berpengaruh terhadap tingkat sensitivitas anak dengan lingkungannya.
Anak bisa lupa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarganya karena terlalu asyik dengan gawai.
Jika dibiarkan, maka perkembangan sosial anak dapat terganggu.
Baca Juga: Kesalahan yang Biasa Dilakukan Saat Menggunakan Skincare di Pagi Hari
Berdasarkan artikel Verywellfamily.com yang diperbaharui, Kamis (17/9/2020), konten bernilai kekerasan pada gawai dapat berdampak buruk pada anak.
Anak dapat meniru konten kekerasan yang mereka lihat dari gawai, bahkan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.
Yang Penting Anak Diam
Dengan berbagai dampak buruk di atas, lantas mengapa orangtua masih saja memberikan gawai kepada anak?
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/2/2021), salah satu alasan utamanya adalah supaya anak diam, tidak rewel, dan tidak mengusik kegiatan orangtua.
Memang di masa sekarang banyak orangtua yang melakukan hal ini kepada anak, namun ini merupakan kebiasaan buruk.
Apabila terus dibiarkan, anak lama-kelamaan jadi mengakses internet sendiri dan berisiko terkena kekerasan siber.
Baca Juga: 3 Kunci Jalani Hubungan Jarak Jauh, Buktikan LDR Bukanlah Sebuah Mimpi Buruk
Kalau orangtua tetap memberikan gawai kepada anak, maka orangtua sebaiknya mendampingi anak ketika gawai berada di tangan anak.
Jangan biarkan anak berselancar di dunia maya tanpa pengawasan.
Orangtua pun harus siap memberikan jawaban seandainya anak mengajukan beberapa pertanyaan saat sedang berinternet ria.
Jika orangtua tidak bisa menjawab, anak dan orangtua bisa bersama-sama mencari jawabannya di internet.
Dengan demikian, momen pendampingan ini dapat menjadi ajang bagi orangtua dan anak untuk belajar bersama.
(*)