Hal-hal yang Dapat Menguatkan Diri Perempuan Setelah Bercerai

Firdhayanti - Kamis, 11 Februari 2021
Ilustrasi perceraian
Ilustrasi perceraian Freepik

Parapuan.co - Perceraian bukanlah sesuatu yang diinginkan seseorang ketika menjalani pernikahan. Namun, tak sedikit pasangan yang akhirnya memilih untuk bercerai dan menganggap itu adalah keputusan terbaik yang mereka buat.

Walau mungkin telah dipertimbangkan, namun perceraian akan membawa banyak perubahan dan seringkali banyak orang yang tidak siap menjalaninya.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menguatkan Anda setelah perpisahan: 

1. Tak harus melakukan sendiri 

Dalam menghadapi perceraian, Anda tak harus menghadapinya sendiri. Sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada profesional seperti psikolog. Tiap sesi yang dilakukan akan membantu Anda melewati masa sedih ketika harus berpisah dengan pasangan, apalagi jika mengalami trauma.

Jika kita tidak bisa menghilangkan kesedihan kita, akan sulit untuk move on.  Dalam hal ini, temukan psikolog yang sesuai dengan kebutuhan, jadwal, dan budget Anda.  

2. Relakan 

Walaupun sulit pada awalnya, merelakan adalah salah satu jalan untuk move on. Jika Anda terus menerus memikirkan setiap detail masalah yang telah berlalu, Anda akan terus menghidupkan masalah itu. 

Ambil waktu untuk menenangkan pikiran sekitar satu jam atau satu hari. Dengan ini, Anda akan memiliki energi untuk menghadapi hal-hal yang memicu emosi di kemudian hari. 

Ilustrasi bahagia
Ilustrasi bahagia

3. Tingkatkan self-confidence

Apakah Anda sudah makan teratur, tidur cukup, dan berolahraga? Ini saatnya Anda merawat diri. Selain itu temukanlah hobi dan minat yang memberikan semangat baru.  Dengan meningkatkan self-confidence, Anda akan membangun hidup yang baik versi diri Anda sendiri. 

5. Mengatasi masalah parenting

Ada pasangan yang meskipun mereka telah bercerai, mereka tetap bisa terlihat sebagai 'co-parents' yang baik. Namun, beberapa pasangan ada yang melakukan parallel parenting, yakni mereka berusaha tetap hadir dalam kehidupan Anak walaupun tidak terlihat bersama lagi.

Untuk ini, Anda dan mantan pasangan perlu menemukan bagaimana pola pengasuhan Anak yang cocok. Anda dapat meminta bantuan profesional seperti mediator jika komunikasi dengan mantan kurang baik. Yang terpenting, kepentingan anak di atas segalanya.

6. Cari lingkungan/komunitas yang menerima 

Setelah bercerai, kebanyakan perempuan yang mendapat hak asuh anak dan menjadi single mom. Menjadi ibu tunggal tentunya berbeda dengan ibu yang lain.

Seorang single mom harus bisa mandiri. Namun, walau Anda merasa  kuat berdiri sendiri Anda dapat mencari lingkungan yang menguatkan, seperti mengikuti komunitas yang relevan. Di Indonesia, ada komunitas untuk ibu tunggal, yakni Single Moms Indonesia. 

Sumber: Women's Health,Singlemomsindonesia.com
Penulis:
Editor: Anna


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?