Pasti secara langsung atau tidak langsung mereka akan membandingkan tubuh mereka dengan tubuh para influencer dan orang-orang yang mereka ikuti di sosial media.
Jika dari awal sudah tertanam kepercayaan bahwa semua tubuh itu normal dan patut diapresiasi, dapat mengurangi resiko tidak percaya diri, minder, dan cemas.
Sehat Jasmani dan Rohani
Selain memberi anak makan yang bergizi, mengenalkan anak kepada pola pikir positif juga berguna ke kesehatan mental.
Bagaimanapun juga, orang tualah yang paling dekat dan dapat mengajarkan body positivity ke anak.
Ursula Bone, seorang radio announcer dan penulis puisi dari Yogyakarta mengatakan ia punya pengalaman buruk di mana orang tua tidak mengajarkan budaya mencintai tubuh sendiri, dan malah sebalikannya.
Menurutnya, peran orang tua dalam membangun pola pikir positif terhadap bentuk tubuh sangat penting dan akan berefek ke kondisi psikologis anak tersebut, baik sekarang maupun bertahun-tahun berikutnya.
Agar Tidak Mengarah ke Eating Disorder
Kata Sutji Sosrowardojo, psikolog, yang dikutip di Kompas.com, jika anak memiliki citra diri yang negatif, mereka akan merasa cemas, malu, harga dirinya rendah, serta hari-harinya dikuasai oleh perasaan tidak sempurna.
Sutji pun menambahkan, jika pikiran anak terus-terusan tentang kekurangannya, ini bisa mengarah ke eating disorder atau gangguan makan, bahkan bunuh diri.
Penting untuk mengajarkan kepada anak bahwa kesehatan jauh lebih penting daripada penampilan tubuh.
Penting juga untuk memberi anak sistem dukungan yang cukup dan selalu membuatnya nyaman dengan dirinya.
(*)