Parapuan.co – Sebenarnya, ada banyak cara agar hubungan Kawan Puan dengan pasangan semakin romantis, salah satunya mengenal bahasa cinta.
Yup, bahasa cinta itu bukan sekadar ucapan ‘Aku sayang kamu’, saja lho.
Tetapi, sesungguhnya, bahasa cinta memiliki makna yang lebih dalam tentang masa lalu seseorang.
Baca Juga: Memaknai Arti Cinta Lewat Sudut Pandang Andien Aisyah: Tidak Sekadar Romantisasi
Lho, kok bisa?
Sebab, melansir Tabloid Nova Edisi 1564, bahasa cinta berhubungan erat dengan pola orangtua mengasuh anaknya.
Yup, menurut Dr. Gary Chapman, konsultan pernikahan dari Amerika Serikat dalam teorinya di The 5 Love Language (Lima Bahasa Cinta), menjelaskan kalau bahasa cinta merupakan cara orang mengekspresikan kebutuhan cintanya terhadap orang lain saat berhubungan.
Enggak hanya satu, bahasa cinta ada lima yakni sentuhan fisik, kalimat afirmasi, hadiah, pelayanan, dan waktu berkualitas.
Setiap orang pun ada yang punya kebutuhan sama dan berbeda, bergantung dengan cara orangtuanya membesarkan kita.
Misalnya begini, orangtua kamu terbiasa memberikan pelukan hangat saat kamu merasa sedih. Pelakukan hangat ini merupakan tanda cinta dari orangtua Kawan Puan. Dan, biasanya akan terbawa sampai kita dewasa.
“Setiap manusia dibesarkan dengan kebiasaan berbeda dari orangtua. Misal, ada anak yang biasa dipuji dengan kalimat sebagai tanda anak tersebut dicintai dan dihargai. Ada juga anak yang sering dipeluk sebagai tanda cinta orangtuanya,” ujar Lex dePraxis sebagai Relationship Coach di KelasCinta.com.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Bahasa Cinta yang Bisa Buat Hubungan Makin Intim
Kebiasaan orangtua dalam mengeskpresikan cintanya terhadap anak inilah, akhirnya membuat pola dalam kehidupan kita.
Oleh sebab itu, Lex menyarankan agar kita mengetahui kebutuhan bahasa cinta diri sendiri terlebih dahulu, sebelum pasangan.
“Dari sini, Anda bisa bercerita ke pasangan bagaimana Anda dibesarkan oleh keluarga,” jelasnya.
Nah, bagaimana caranya mengenal kebutuhan bahasa cinta diri sendiri?
Caranya mudah, kamu cukup mengingat kembali masa lalumu. Dan, tanyakan ke diri sendiri, sekiranya bagaimana orangtua kamu mengekspresikan cintanya.
Atau, kamu juga bisa mengingat mana mantan kamu yang paling disayang. Bisa ditelusuri, kenapa kamu sayang dengannya.
Kalau sudah ketemu bahasa cinta kamu, lebih baik Kawan Puan mulai ungkapkan kebutuhan ini ke pasangan.
Baca Juga: Serunya Kegiatan Thrifting, Hemat Anggaran dan Juga Ramah Lingkungan
Supaya kamu dan pasangan tidak bertengkar terus menerus hanya karena salah komunikasi.
“Banyak perempuan di Asia, umumnya mereka takut untuk mengungkapkan kebutuhan bahasa cintanya. Banyak yang malu dan takut untuk mengungkapkan,” jelas Lex.
Padahal, kalau kita sama-sama memahami kebutuhan bahasa cinta, bukankah akan lebih romantis dan hangat hubungan Kawan Puan?(*)