Resep sang ayah
Eugenie cerita kalau mulanya bisnis Puyo Dessert ini berawal dari resep sang ayah.
Ayahnya rupanya memang hobi memasak termasuk memasak pudding.
Dari situlah, Eugenie memutuskan untuk mendirikan Puyo Dessert pada tahun 2013 lalu.
“Alasannya, satu belum ada brand yang fokus untuk jualan puding yang freshly made, mungkin di supermarket-supermarket udah ada, tapi kan itu ada bahan pengawet, jadi kita buat sebuah brand yang akhirnya akan jadi top of mind brand pudding di Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Iklan Tentang Kesetaraan Gender di India Sukses, Priyanka Chopra Sebut Iklan Dapat Mengubah Dunia!
Sementara untuk pemasaran sendiri, Eugenie hanya mengandalkan media sosial saja.
Hal ini pun sungguh membantu Puyo Dessert untuk tumbuh besar.
“Awalnya aku sama Adrian dari masak, nganterin Puyo, nge-packing-in Puyo, nerima order, bikin Instagram, nerima komplain, itu semua kita lakuin,” ujarnya.
Tak lama Puyo Dessert muncul, rupanya sudah ada banyak kompetitor puding yang membuat Eugenie jadi lebih kreatif dalam berjualan.
“Punya kompetitor itu enggak papa takut, worry boleh lah, tapi ngga boleh menghambat kita dalam bisnis atau malah kita fokus ke kompetitor itu doang. Dengan adanya kompetitor, berarti jadi bukti bahwa produk Puyo itu bagus,” tambahnya.