Parapuan.co - Saat ini, banyak sekali skincare yang menyatakan produk-produknya adalah skincare organik.
Padahal tak semua skincare benar-benar organik lho, Kawan Puan.
Untuk itu, bagaimana kita bisa mengetahui skincare tersebut benar-benar skincare organik?
Baca Juga: Skincare Anti Aging Bisa Digunakan Perempuan Usia 25-an Loh, Simak Tipsnya
Dalam live Instagram Stylo Indonesia pada (19/2/21) lalu, dr Dian Pratiwi SpKK yang juga bagian dari @id.derms mengatakan bahwa skincare terbagi menjadi 3 jenis.
“Secara umum kita bedakan menjadi 3, pertama skincare konvensional, kemudian ada yang natural, kemudian organik,” jelasnya.
Baik skincare organik dan natural, dr Dian mengatakan terdapat kemiripan antara 2 jenis skincare ini.
Kemiripan keduanya yakni sama-sama memakai bahan-bahan yang didapat dari alam.
Baca Juga: Catat! Ini Kelebihan Skincare Organik untuk Perawatan Kulit
“Seperti skincare natural, skincare organik ini akan mengandung bahan-bahan natural yang didapat dari 4 sumber, bisa dari tumbuhan, hewani, mineral, atau bisa juga meringe,” imbuhnya.
Kemudian, dr Dewi mengatakan meskipun mirip, yang membuat skincare organik berbeda itu dilihat dari segi pemerolehan bahan baku untuk dijadikan skincare organik.
“Produk-produk ini memiliki bahan-bahan dasar yang dibudidayakan secara organik. Kalau tanaman, artinya tidak akan mengandung pestisida, fertilizer sintesis, atau nggak dikasih growth hormone. Jadi betul-betul semuanya organik” ucapnya menjelaskan.
Baca Juga: Cobalah! Ini 3 Langkah Mudah Menghilangkan Bruntusan Pada Wajah
Skincare Organik Banyak Jenisnya
Mengenai jenisnya, dr Dewi mengatakan skincare organik terbagi berdasarkan sertifikasi dan kelas-kelasnya.
Katanya, “Pembagian besarnya kita bagi 2. Yang tercertified secara resmi atau tidak. Yang tercertified secara resmi sesuai dengan badan yang mensertifikasinya nantinya akan dibedakan lagi menjadi beberapa kategori."
dr Dewi juga menyebutkan kelas penyebutan menurut United States Departement of Agriculture (USDA) yang membagi skincare organik ke dalam 4 kategori.
Baca Juga: Mudah! Begini lo, Cara Memilih Bra yang Nyaman dan Aman Dipakai
“Pertama ada 100% organik, berarti semuanya memang organik. Kedua, masih bisa mencantumkan organik, itu artinya 95% Kemudian nanti ada yang ditulisnya made with organic ingredients, itu biasanya 70% yang ada didalamnya. Kalau bahan organik yang digunakan kurang dari 70 persen itu sudah tidak bisa lagi memakai kata-kata itu dan harus ganti dengan hanya menampilkan bahan organik apa yang sebetulnya digunakan,” kata dr Dewi.
Sedangkan, untuk produk skincare organik yang tidak tersertifikasi, dr Dewi mengatakan bahwa kita harus jeli melihat bahan yang terkandung dalam produk tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Sampo untuk Rambut Keriting Agar Lebih Mudah Diatur dan Antikusut
“Kita harus liat di nama atau seal yang non officialnya, lalu dicari di ingredients yang organik itu sebenernya apa dan berapa banyak yang organik yg digunakan dibanding yang tidak organik yang digunakan pada skincare tersebut,” ujarnya mengingatkan agar berhati-hati.
“Karena kebanyakan yang di Indonesia itu kan belom disertifikasi, jadi kita harus cermat banget ngebaca labelnya itu,” tambah dr Dewi.
(*)