Film yang ditulis dan disutradarai oleh Levinson, menceritakan seorang pembuat film bernama Malcolm (David Washington) dan pacarnya, Marie (Zendaya) yang bertengkar sepanjang malam setelah pemutaran perdana filmnya.
Dalam pertengkaran tersebut, Malcolm dan Marie mempermasalahkan berbagai hal mulai dari kecewanya Marie karena pacarnya tidak berterima kasih atas kontribusinya pada proyek film, hingga masa lalu Marie yang dulunya seorang pecandu.
Baca Juga: Tom Holland Pecahkan Komputer Saat Tahu Terpilih Perankan Spider-Man
Karya Saat Pandemi Adalah Solusi
Ditanya alasan terlibat pembuatan film saat pandemi, Zendaya yang juga produser eksekutif Malcolm and Marie mengaku sudah begitu terbiasa dengan jadwal syuting yang konsisten sejak ia berusia 13 tahun, yakni ketika masih di Disney Channel.
"Proyek terakhir yang secara teknis aku lakukan sebelum Euphoria adalah K.C. Undercover. Jadi ini adalah pertama kali aku tanpanya (proyek film)- karena aku tidak pernah tahu siapa aku tanpa pekerjaan ini," tutur Zendaya.
Zendaya yang tidak terbiasa dengan waktu yang begitu luang akhirnya mengajak Sam dan orang-orang produksi di Euphoria untuk membuat sebuah karya.
Baca Juga: Berperan Sejak Dilan 1990, Ini 3 Perbedaan Iqbaal Ramadhan dan Dilan
"Aku banyak berbicara dengan Sam dan aku sangat ingin menjadi kreatif dalam berkarya dan menemukan tujuan lagi. Lalu aku berpikir bagaimana jika kita hanya merekam sesuatu, kamu, aku, dan Marcell" ceritanya.
Zendaya juga mengatakan karya tersebut bisa dijual dan hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan para kru film tersebut, "Itu akan menjadi tujuan kemenangan akhir bagi kita semua," ujar Zendaya.
(*)