Parapuan.co - Apakah Kawan Puan tahu berapa lama siklus menstruasi terpendek dan terpanjangmu? Apakah kamu bisa menjawab ini dengan cepat?
Jika masih bingung, artinya Kawan Puan perlu mengevaluasi kebiasaanmu menghitung dan mencatat siklus menstruasi secara mandiri, di mulai dari bulan ini.
Meski terdengar sepele, mencatat dan menghitung siklus menstruasi itu penting dan bisa membantumu mengantisipasi ketika ada bahaya kesehatan terjadi.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan, Ini Resep Diet Sehat Dewi Hughes
Apalagi masa pandemi ini berdampak pada perubahan hormonal dalam tubuh kita yang bisa berefek pada berubahnya siklus menstruasi.
Banyak hal yang bisa memengaruhi perubahan hormon ini, seperti stres, cemas, asupan gizi, hingga berat badan. Akibatnya siklus menstruasi terganggu.
Kita bisa mengetahuinya dari catatan siklus menstruasi. Melansir dari Tabloid Nova Edisi 1711, begini cara menghitung dan mencatat siklus menstruasi sendiri.
Menghitung siklus menstruasi
Perempuan umumnya memiliki siklus 21 sampai 35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya.
Siklus umum ini berlaku bagi perempuan menikah, punya anak, ataupun lajang. Selain itu, periode menstruasi umumnya berlangsung antara 3 sampai 7 hari.
Nah cara menghintung siklus menstruasi secara mandiri ialah dengan hitung dari hari pertama menstruasi dalam satu bulan ke bulan berikutnya.
Baca Juga: Lakukan 5 Kegiatan Ini Untuk Menjaga Kesehatan Kelenjar Getah Bening
Misalkan, di bulan Maret ini Kawan Puan menstruasi pada tanggal 1, lalu di bulan April pada tanggal 2, maka jaraknya adalah 32 hari.
Nah, untuk menentukan siklus terpendek dan terpanjang, maka disarankan untuk menghitung siklus menstruasi selama 6 hingga 12 bulan atau 6 sampai 12 siklus.
Sedangkan, untuk mengetahui masa subur, kurangi jumlah siklus menstruasi terpendekmu dengan angka 18. Misal, siklus menstruasi paling pendekmu adalah 28, maka 28 - 18 = 10.
Hal ini berarti pada hari ke-10 dalam siklus menstruasi Kawan Puan, maka itu adalah hari pertama masa subur terjadi.
Lalu, kurangi jumlah siklus menstruasi terpanjangmu dengan angka 11. Misal, siklus menstruasi terpanjangmu adalah 32 hari, maka 32 - 11 = 21.
Hal ini berarti pada hari ke-21 merupakan waktu terakhir masa kesuburan Kawan Puan.
Nah, jika kamu ingin segera memiliki momongan, maka disarankan untuk melakukan hubungan seksual di antara dua tanggal tersebut.
Baca Juga: Ketahui Tips Atasi Gangguan Anemia, Mual, dan Muntah Saat Hamil
Dengan rajin mencatat siklus menstruasi secara mandiri, kita bisa cepat tahu apabila siklus panjang pendeknya berubah.
Perubahan siklus menstruasi ini tentu akan memengaruhi waktu yang tepat untuk berhubungan seksual dengan pasangan.
Di samping itu, dengan memonitor siklus menstruasi secara berkala dan intensif kita bisa menjaga kualitas sistem reproduksi, mengantisipasi risiko penyakit reproduksi.
Lalu, memantau siklus subur untuk program KB dan catatan siklus menstruasi akan berguna untuk identifikasi usia kehamilan, serta membantu perencanaan keluarga yang lebih matang.
"Monitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, namun berdampak sangat besar. Tidak hanya bagi kesehatan perempuan itu sendiri, tapi juga mendukung kesejahteraan perempuan.
Banyak isu terkait kesehatan reproduksi yang akar permasalahannya lebih mudah teridentifikasi, jika pasien mengetahui masa menstruasi mereka," ujar dr. Kartika Cory, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi.
Jika Kawan Puan tidak mau repot mencatat manual, kamu bisa menggunakan fitur kalender menstruasi di beberapa aplikasi digital lho.
Soalnya, keluhan seputar menstruasi tak bisa dianggap sepele karena bisa berhubungan dengan hal lain yang lebih serius. Jadi, setelah ini mari rajin mencatat ya! (*)