Parapuan.co - Sakit gigi tidak pernah menyenangkan. Sekalipun katanya lebih mending sakit gigi daripada sakit hati, tetapi faktanya tetap saja menyakitkan.
Apalagi semenjak pandemi, sebagian Kawan Puan mungkin jadi berpikir berkali-kali jika ingin pergi ke dokter gigi. Padahal, sakitnya sudah menyiksa diri.
Sekalipun mendesak, Kawan Puan tetap harus memastikan keamanannya ketika ingin pergi ke dokter gigi selama new normal ini.
Karena bukan prosedur tindakan saat perawatan gigi yang bikin ngeri, tapi kekhawatiran akan keamanan dan protokol kesehatan yang diterapkan di tempat praktik dokter.
Sebenarnya, kita bisa memanfaatkan layanan konsultasi online kesehatan gigi dan mulut yang disediakan beberapa fasilitas kesehatan (faskes) dan aplikasi kesehatan.
Baca Juga: Hati-Hati! Olahraga Habis Begadang, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Namun, dalam kondisi darurat tertentu, kita dianjurkan untuk langsung mendatangi dokter gigi agar kesehatan gigi kita tak makin parah.
Misalnya ketika sakit gigi kita tak bisa sembuh dengan obat, pendarahan hebat pada gigi, gigi patah dan menyebabkan nyeri atau kerusakan jaringan, ada abses gigi atau gusi.
Lalu, trauma yang memengaruhi kemampuan bernapas, perawatan pascaoperasi non mandiri, masalah pada struktur tulang rahang, dan pemeriksaan gigi terkait perawatan kanker.
Nah, melansir dari Tabloid Nova Edisi 1713, berikut ini tips aman jika selama masa new normal ini Kawan Puan ingin dan harus ke dokter gigi.
1. Buat janji dengan dokter
Jangan langsung datang menuju fasilitas kesehatan. Buatlah janji terlebih dahulu dengan dokter gigi. Apalagi jika kondisimu mendesak.
Dengan membuat janji, kita tak perlu menunggu lama dan terhindar dari risiko bertemu orang banyak di ruang tunggu.
"Kalau pasien menderita sakit gigi yang akut, sangat sakit, kemudian ada keluhan seperti gusi berdarah, ada faktor trauma sampai gigi patah, segera saja bisa dilakukan tindakan ke dokter gigi.
Tapi, untuk lebih baiknya, pasien bisa membuat janji terlebih dahulu,” jelas drg. Noor Hafida W., Sp.KG., dokter spesialis konservasi gigi RSGM Soelastri UMS Solo.
Baca Juga: Mengurangi Rasa Lapar dan 5 Manfaat Tersembunyi Lain Dark Chocolate
2. Pastikan faskes memiliki sarana dan prasarana memadai
Prosedur medis perawatan gigi menghasilkan banyak aerosol, maka ceklah sarana dan prasana faskes. Aerosol diklaim sebagai salah satu media penyebaran virus corona.
Faskes gigi yang memadai biasanya sudah menyediakan alat vacuum aerosol yang berfungsi mengurangi aerosol di udara.
Selain itu, pastikan faskes secara rutin melakukan disinfeksi ruangan, terutama ruang pemeriksaan untuk menjaga keamanan.
3. Tanyakan jaminan protokol kesehatan
Jaminan protokol kesehatan penting untuk perlindungan diri kita.
Biasanya faskes dengan protokol kesehatan ketat akan memberikan formulir pernyataan kesehatan untuk kita lengkapi sebelum datang.
Saat datang, ada prosedur pemeriksaan suhu, registrasi ulang, dan penggunaan alat pelindung diri (APD), terutama gown dan sandal khusus.
“APD ini diberikan untuk meminimalkan paparan kuman pada baju atau anggota tubuh pasien selama dilakukan tindakan.
Setelah selesai, gown dan sandal akan dilepas, tidak dibawa pulang oleh pasien,” jelas drg. Fida.
Baca Juga: Ini 6 Mitos Kehamilan yang Wajib Kamu Ketahui Beserta Faktanya
Selain itu, pasien biasanya akan diminta berkumur dengan antiseptik kurang lebih sekitar 30 detik sebelum pemeriksaan. Tujuannya untuk menghilangkan bakteri di rongga mulut.
4. Bawa starterpack lengkap
Selain dari pihak dokter gigi dan fasilitas kesehatan, kita juga tetap harus membawa dan mengenakan peralatan khusus saat pergi.
Mulai dari memakai masker, membawa masker cadangan, hand sanitizer, serta tisu basah dan tisu kering. Tak lupa patuhi protokol kesehatan selama di faskes.
5. Bersihkan diri setelah pulang
Setelah perawatan, jangan langsung berkontak dengan keluarga sesaat sampai rumah.
Usahakan langsung membersihkan diri, mandi, dan mencuci atau mendisinfeksi semua alat yang mungkin terkena aerosol, seperti baju, tas, atau handphone.
Nah, jadi pastikan Kawan Puan bisa memastikan kelima tips di atas terpenuhi saat hendak ke dokter gigi ya! Jangan sampai gigi sembuh tapi bawa penyakit lain. (*)