Parapuan.co - Sebagai orangtua, kita pasti khawatir saat anak terkonfirmasi positif Covid-19.
Kita juga bingung apa yang perlu kita lakukan saat anak terkena Covid-19.
Inilah yang dirasakan oleh Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda yang beberapa waktu lalu keluarganya sempat terkena Covid-19.
Semua anggota keluarganya positif Covid-19, termasuk anak kembarnya, Zayn dan Zunaira.
Baca Juga: Hati-Hati! Olahraga Habis Begadang, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
"Denger kabar Zayn dan Zunaira positif aku langsung kayak drop. Enggak mungkin aku bisa tenang aja setelah tahu Zayn dan Zunaira positif," cerita Syahnaz dikutip dari Youtube Jeje & Nanas Channel (02/03/2021).
Nah, apa yang harus kita lakukan saat anak terkena Covid-19 ya?
Merangkum dari laman Unicef, yang harus dilakukan ketika anak mengalami gejala Covid-19 adalah sebagai berikut:
- Cari pertolongan medis, gejala COVID-19 seperti batuk atau demam bisa mirip dengan flu, atau flu biasa - yang jauh lebih sering.
- Terus ikuti praktik kebersihan tangan dan pernapasan yang baik seperti mencuci tangan secara teratur, dan selalu perbarui vaksinasi anak, sehingga anak terlindungi dari virus dan bakteri penyebab penyakit lainnya.
- Seperti halnya infeksi saluran pernafasan lainnya seperti flu, carilah perawatan sejak dini jika orangtua atau anak mengalami gejala, dan cobalah untuk menghindari pergi ke tempat umum (tempat kerja, sekolah, transportasi umum), untuk mencegah penyebarannya ke orang lain.
Baca Juga: Mengurangi Rasa Lapar dan 5 Manfaat Tersembunyi Lain Dark Chocolate
Mengutip dari laman Covid19.go.id, ketika anak menunjukkan gejala atau dikonfirmasi terkena Covid-19, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
Pertama, dalam pemeriksaan medis terhadap anak, petugas medis menjalankan protokol medis untuk anak.
Berikut di antaranya:
- Petugas medis akan menanyakan kepada orang tua, pengasuh, wali atau pihak yang membawa anak tentang keadaan keluarga, pengasuhan, hingga keadaan rumah
- Apabila setelah menjalani pemeriksaan medis, anak ditetapkan sebagai suspek atau pasien dengan gejala ringan, ia harus menjalani prosedur isolasi mandiri tanpa ada risiko bagi anggota keluarga lainnya. Syaratnya, ada orang tua atau wali yang memiliki kapasitas menjalankan pengasuhan.
- Apabila memungkinkan, petugas medis merekomendasikan prosedur isolasi mandiri.
- Apabila orang tua atau wali tidak memungkinkan menjalani prosedur isolasi mandiri untuk anak di rumah, petugas medis merekomendasikan untuk menghubungi dinas yang menyelenggarakan urusan perlindungan anak setempat untuk memastikan anak memperoleh tempat untuk menjalani isolasi mandiri
Baca Juga: Mengurangi Rasa Lapar dan 5 Manfaat Tersembunyi Lain Dark Chocolate
- Apabila anak tidak memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab dan memiliki kapasitas mengasuh anak atau tidak memiliki tempat tinggal, petugas medis melalui kepala rumah sakit berkoordinasi dengan dinas yang menyelenggarakan urusan sosial untuk memastikan pengasuhan sementara sesuai peraturan
- Dalam hal anak yang telah menjalani pemeriksaan medis ditetapkan sebagai pasien anak dan harus menjalani prosedur perawatan dalam isolasi, petugas medis mengatur dukungan psikososial kepada anak dan melakukan komunikasi dengan orang tua atau wali terkait perkembangan kondisi anak dan memfasilitasi kunjungan (jika memungkinkan). (*)