Parapuan.co - Kawan Puan, ternyata menjadi dewasa dan dewasa secara emosional memiliki makna yang berbeda.
Meski tidak dapat dilihat dari penampilan luar, kedua sikap ini mampu dirasakan oleh orang di sekitar dan yang lebih penting, dirimu sendiri.
Menjadi dewasa berarti mampu bertanggungjawab atas apa yang dilakukan. Namun tidak semua orang yang bersikap dewasa mampu bertanggungjawab atas kondisi emosional mereka.
Baca Juga: Refleksi Diri Raline Shah di Hari Ulang Tahunnya: Saya Sadar Saya Bahagia
Sementara melansir dari Psych2Go, dewasa secara emosional memiliki makna mampu mengatur kondisi emosionalnya sendiri pada hampir segala situasi.
Seseorang yang sudah dewasa secara emosional mampu meredam konflik dan lebih berempati di lingkungan sekitar.
Lalu bagaimana menjadi seseorang yang dewasa secara emosional ini? Berikut langkah-langkah yang bisa Kawan Puan lakukan!
1. Sadari setiap emosi yang terjadi
Untuk bisa dewasa secara emosional, Kawan Puan perlu nih menyadari setiap emosi yang terjadi. Entah itu senang, sedih, kecewa bahkan marah.
Tuliskan emosi-emosi tersebut ke dalam jurnal, sekaligus catat hal apa yang kamu rasakan saat itu.
Baca Juga: 5 Cara Menjadi Pribadi yang Positif Agar Hidup Lebih Bahagia
2. Belajar bertanggungjawab atas emosimu sendiri
Meski butuh waktu yang tak sebentar, Kawan Puan perlu terus belajar untuk bertanggungjawab atas emosimu sendiri.
Jika sedang marah dan ingin memukul barang, pikirkan lagi apakah barang tersebut masih digunakan? Atau ketika sedih dan ingin terus menangis, apakah sudah siap dengan mata bengkak?
Enggak apa-apa jika terkadang Kawan Puan kelepasan. Sebab dari sanalah kamu bisa belajar.
3. Carilah role model
Untuk bisa menjadi lebih baik, termasuk dewasa secara emosional ini, Kawan Puan bisa mencari sosok panutan.
Boleh dari keluarga, teman terdekat sampai tokoh-tokoh yang kamu kagumi.
Pelajari bagaimana mereka menyikapi suatu masalah, lalu adaptasikan pada hidupmu.
Baca Juga: Single Bisa Bahagia? Ini Keuntungan Jomblo yang Tak Banyak Diketahui
4. Berlatih menuliskan perasaan
Setiap harinya, Kawan Puan perlu mencoba untuk menuliskan apa yang dirasakan. Kawan Puan bisa menuliskan perasaanmu setiap pagi atau menjelang tidur. Lalu dibaca kembali saat hari berikutnya.
Hal ini akan membantu Kawan Puan untuk tidak terus-terusan memendam perasaan atau bahkan hal negatif dalam diri. Daripada menumpuk terus-terusan dalam hati, lebih baik dituangkan bukan?
5. Belajar jadi seseorang yang open minded
Dewasa secara emosional berarti menyadari kalau dirinya tidak sempurna dan tidak selalu punya jawaban atas segala sesuatu.
Maka dari itu, belajar untuk membuka diri dan mengetahui pandangan-pandangan baru perlu dilakukan.
Hal tersebut akan menghindarkan Kawan Puan dari sikap mudah menghakimi orang lain.
Baca Juga: Pernah Abai, Raline Shah Kini Sadar Pentingnya Kesehatan Mental untuk Hadapi Masalah Hidup
6. Menerima dengan keadaan
Langkah ini memang agak sulit dilakukan, tapi jika sudah dilatih berulang kali, Kawan Puan akan bisa untuk menerima keadaan. Baik keadaan fisik dan jiwamu.
Jadi enggak ada lagi merutuki keadaan. Sebab jika memang bisa diubah, Kawan Puan bisa mengubah keadaan. Namun jika memang enggak bisa, Kawan Puan bisa berdamai dengannya.
7. Sabar
Ini adalah kunci dari semua langkah menjadi dewasa secara emosional. Kawan Puan perlu belajar sabar dan tidak hidup dalam buru-buru.
Nikmati segala prosesnya. Perbaiki apa yang bisa perbaiki dan lepaskan segala sesuatu yang di luar kendali.
8. Hadir untuk sekarang
Terus terpaku di masa lalu adalah kesia-sian. Sedangkan terus mengkhawatirkan masa depan akan membuat Kawan Puan jalan di tempat.
Nah untuk bisa dewasa secara emosional, Kawan Puan perlu hadir dan fokus pada hidup yang sekarang.
Baca Juga: Cara Cerdas Jawab Pertanyaan ‘Kapan Nambah Anak’ Ala Maya Septha
Sebab dengan lebih ‘hadir’ pada momen sekarang, Kawan Puan bisa lebih bijak mengambil keputusan dan enggak takut melangkah ke depan.
Itu dia 8 langkah menuju dewasa secara emosional. Kawan Puan siap mencoba? (*)