Anak Terjatuh? Lakukan 3 Langkah Ini untuk Pertolongan Pertama pada Luka

Putri Mayla - Minggu, 7 Maret 2021
Ilustarsi anak menangis
Ilustarsi anak menangis Freepik

Dengan demikian anak bisa merasa lebih aman dan lebih berani mengeksplor lingkungannya kembali.

Baca Juga: Eksfoliasi Bisa Jadi Cara Mengatasi Jerawat di Bokong, Begini Caranya!

Mesty menambahkan, dalam hal perawatan luka pada anak masih banyak beredar mitos keliru misalnya mitos luka yang dibiarkan terbuka dan kering akan cepat sembuh.

Padahal, luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar resiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kelembaban daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.

Berikut ini 3 langkah mudah pertolongan pertama dari Hansaplast yang dapat diikuti orang tua saat anak mengalami luka ringan:

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Tidur dengan Posisi Ini Bisa Bikin Wajah Terlihat Lebih Tua

1. Bersihkan

Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.

2. Lindungi

Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.

3. Sembuhkan

Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.

Baca Juga: Si Kecil Mulai Merengek Minta Adik Baru? Sebelum Kembali Tambah Anak, Perhatikan Dulu Satu Hal Penting Ini

“Kami berharap, kehadiran Hansaplast Plester dengan Bacteria Shield dapat berkontribusi dalam perawatan dan perlindungan luka untuk seluruh keluarga Indonesia, serta meningkatkan kesadaran keluarga Indonesia mengenai pentingnya pemilihan produk perawatan luka yang tepat, sehingga dapat menurunkan resiko infeksi dan keluarga Indonesia dapat lebih tenang saat berkegiatan eksplorasi belajar dan bermain bersama,” tutup Dr. Christopher Vierhaus.

(*)

Sumber: Parapuan
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Genetik Jadi Faktro Risiko, Apa yang Harus Dilakukan Anak Perempuan Jika Ibunya Seorang Penyintas Kanker Payudara?