Parapuan.co - Citra selebriti yang identik dengan gemerlap kemewahan dan ingar-bingar dunia hiburan membuat publik cenderung memandang selebriti sebagai sosok elite.
Tak jarang banyak orang beranggapan bahwa selebriti hanya peduli dengan popularitas dan materi.
Walau begitu, masih ada segelintir pesohor kelas dunia yang menaruh perhatian terhadap isu-isu sosial termasuk yang menyangkut perempuan.
Baca Juga: Contek 4 Cara Ini untuk Menemukan Passion yang Tersembunyi dalam Diri
Mereka menggunakan ketenarannya untuk memperjuangkan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.
Situs Brit.co mengulas sejumlah selebriti perempuan feminis dengan perjuangannya yang luar biasa untuk sesama perempuan.
Berikut empat di antaranya.
Shonda Rhines merupakan penulis dan produser kulit hitam perempuan Amerika yang telah melahirkan banyak serial televisi favorit seperti Grey’s Anatomy dan Scandal.
Melalui serial televisinya, dia menciptakan karakter-karakter perempuan tangguh yang menjabat posisi penting di perusahaan.
Sejumlah karakter yang berasal dari berbagai ras tak luput dari cerita serialnya.
Baca Juga: Keren! Ini 5 Sutradara Perempuan Indonesia, Beserta Film Garapannya
Perhatiannya terhadap perempuan, khususnya, tampak jelas baik di dalam maupun luar layar kaca.
Dalam kesehariannya, dia memperjuangkan dukungan dan perkembangan terhadap sutradara televisi perempuan melalui perusahaannya Shondaland.
Shondaland bekerja sama dengan SeriesFest untuk memperjuangkan isu yang sama.
SeriesFest, menurut situs Denver.org, adalah festival yang merayakan serial televisi di Amerika.
Aktris yang populer lewat rangkaian film Harry Potter ini memanfaatkan popularitasnya untuk memperjuangkan hak perempuan di beragam aspek.
Pada 2014, dia terpilih sebagai duta untuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berjuang untuk perempuan, UN Women.
Lengkapnya, gelar duta tersebut adalah UN Women Goodwill Ambassador.
Baca Juga: 5 Cara untuk Memastikan Gairah Kerja Tetap Menyala dalam Diri Karyawan
Selama menjadi duta itulah dia memimpin kampanye kesetaraan gender berjudul #HeForShe.
#HeForShe menantang dan mengajak laki-laki untuk berjuang bersama perempuan melawan seksisme.
Situs Imdb.com menuliskan sederet film besar yang pernah dibintangi Anne seperti Alice in Wonderland (2010) dan The Devil Wears Prada (2006).
Meski telah menapaki karpet merah dan berakting di layar perak, Anne rupanya peduli terhadap penyedia layanan mengurus anak yang berharga terjangkau.
Baca Juga: Tak Ada Lagi 'I Hate Monday', Ini 6 Manfaat Punya Gairah Kerja Bagi Keberlangsungan Karier
Selain itu, dia pun memperjuangkan cuti berbayar baik untuk laki-laki maupun perempuan yang sudah menjadi orang tua.
Kedua hal itu Anne gaungkan ketika menjadi duta UN Women Goodwill Ambassador.
Situs resmi Unwomen.org merincikan bahwa dia ditunjuk untuk gelar tersebut pada 2016.
Diberkati dengan segudang bakat sebagai penyanyi, aktris, dan produser rupanya tidak menghentikan Jennifer dari ikhtiarnya untuk hak perempuan dan anak.
Pada 2009, dia serta saudarinya Lynda merintis yayasan Lopez Family Foundation.
Baca Juga: Sri Mulyani: Perempuan Indonesia Bisa Jadikan Tranformasi Digital Sebagai Kesempatan
Yayasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas bagi perempuan dan anak.
Pada 2015, Jennifer dipilih sebagai Advokat Global untuk Anak Perempuan dan Wanita (Global Advocate for Girls and Women) untuk yayasan milik PBB, UN Foundation.(*)