Teddy Syah Bagikan Kondisi Terkini Anaknya Usai Kepergian Rina Gunawan, Begini Cara Mengatasi Kesedihan dan Depresi Pasca Kematian Orang Tersayang

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 9 Maret 2021
Rina Gunawan meninggal dunia, Teddy Syah ungkap kondisi anaknya
Rina Gunawan meninggal dunia, Teddy Syah ungkap kondisi anaknya dok.Tribunnews

Parapuan.co - Kesedihan mendalam tampak masih dirasakan oleh Teddy Syah dan keluarga.

Bagaimana tidak, mereka baru saja kehilangan orang tercinta mereka.

Ya, kabar meninggalnya artis Rina Gunawan pada Selasa (2/3/2021) lalu.

Satu minggu sudah Rina Gunawan pergi untuk selamanya. Rasa duka dan sedih jelas dirasakan oleh keluarga serta sahabatnya.

Kepergian Rina Gunawan bahkan mengguncang kondisi anak-anak Teddy Syah yang kehilangan sang ibunda.

Teddy Syah pun mengungkapkan kondisi anak-anaknya setelah kepergian sang ibunda.

Baca Juga: Melahirkan Anak Kedua di Usia 40 Tahun, Kareena Kapoor Langsung Dapat Hadiah Rumah Mewah 4 Lantai dari Saif Ali Khan

Saat ibundanya meninggal dunia, anak lelaki Teddy Syah sempat alami kejang lantaran syok berat.

"Anak lelaki saya sempat kejang. Dia anaknya pendiam dan selalu menyimpan perasaan, jadi saya pelan-pelan harus menaikkan semangatnya dan kesabarannya," ungkap Teddy Syah, seperti dikutip dari Nova.

Tak mudah, Teddy harus memberikan semangat pada anak-anaknya agar bisa menerima kenyataan.

"Ya saya terus ngobrol dengan dia, hingga kita juga bisa bergerak dari rumah di Sentul ke Bintaro. Ini nggak mudah buat kami, saya sudah hancur," ujar Teddy.

Teddy pun mengungkap bahwa kedua anaknya terguncang saksikan detik-detik kepergian ibundanya.

Aktor senior ini juga menyebut dirinya dan keluarga tak kuasa menyaksikan kepergian Rina.

"Sebenarnya kita nggak siap bagaimana menyaksikan selama 30 menit (dari video, detik-detik Rina meninggal, red). Siapasih yang mau menyaksikan orang yang kita kasih akan pergi?" terang Teddy pilu.

Hal yang dirasakan Teddy dan kedua anaknya ini pasti juga dirasakan banyak orang yang kehilangan orang tersayangnya.

Baca Juga: Kini Tampil Berbeda, Leony Ungkap Hal Ini untuk Peringati Hari Perempuan Internasional

Siapa yang tak sedih jika harus menyaksikan orang terkasih pergi untuk selamanya?

Momen-momen kehilangan seperti ini pasti sangat menguras emosi.

Kehilangan orang-orang tercinta bisa memicu kesedihan yang mendalam. Bagi beberapa orang, kesedihan itu bisa memicu depresi.

Depresi berkepanjangan bisa membuat keseharian menjadi tidak produktif.

Meski terasa sulit untuk dihindarkan, namun ada beberapa pendekatan yang bisa diambil untuk membantu memulihkan diri.

Kesedihan bisa memicu depresi. Tetapi, tidak semua orang yang merasakan duka mengalami depresi.

Mengutip Kompas.com, rasa sedih adalah emosi memanglah hal yang wajar terjadi ketika seorang kehilangan orang tercinta.

Akan tetapi, beberapa orang bisa mengalami tingkat kesedigan yang lebih signifikan dan lama.

Kesedihan yang rumit bisa memiliki gejala yang mirip dengan gejala depresi.

Baca Juga: Viral Aplikasi MyHeritage yang Bisa 'Menghidupkan' Kembali yang Mati, Begini Caranya

Ini juga dapat menyebabkan depresi atau memperburuk depresi pada seseorang yang sudah mengalaminya.

Lalu bagaiamana cara memulihkan dan mengatasi kondisi ini?

Merawat diri sendiri bukanlah tindakan egois ketika kita mengalami kesedihan.

Sebaliknya, hal itu bisa menjadi bagian dari proses yang membantu kita merasa lebih baik secara mental dan fisik.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulihkan diri dari kesedihan antara lain:

- Berolahraga teratur, seperti berjalan-jalan, naik sepeda, mengikuti kelas olahraga, dan lainnya.

Jika ragu memilih jenis olahraga yang akan dilakukan, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter.

- Tidur cukup setidaknya 7 hingga 8 jam setiap malam.

Baca Juga: Bangkitkan Kenangan Lama, Viral Aplikasi MyHeritage yang Bisa Ubah Foto Seolah Hidup

- Mempelajari keterampilan baru, seperti mengikuti kelas memasak, bergabung dengan klub buku, mengikuti seminar di perguruan tinggi setempat, dan lainnya.

- Menelepon teman atau orang yang dicintai untuk menanyakan kabar hingga menawarkan dukungan.

- Bergabung dengan kelompok khusus yang juga mengalami kehilangan orang yang dicintai. (*)