Kenali 5 Bahasa Cinta Ini Agar Hubungan dengan Pasangan Makin Mesra Bebas Konflik

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 11 Maret 2021
Ilustrasi Love Language Pasangan
Ilustrasi Love Language Pasangan freepik.com

Parapuan.co - Setiap pasangan pasti memiliki cara berbeda untuk mengungkapkan rasa cintanya.

Kita bisa menggunakan bahasa cinta atau love language menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan pada pasangan.

Bahasa cinta atau love language merupakan ungkapan cinta yang ingin kita dapatkan dari pasangan, begitu pula sebaliknya.

Apa yang dimaksud dengan love languages?

Love languages atau bahasa cinta adalah konsep yang dapat mengetahui hal umum apa yang diinginkan pasangan dalam menerima cinta dari pasangan terkasih.

Baca Juga: Belajar dari Meghan Markle, Begini Cara Hadapi Konflik dengan Saudari

Kita mungkin sering menganggap bahasa cinta hanya dalam bentuk kata dan perbuatan.

Padahal bahasa cinta terdiri dari beberapa macam nih Kawan Puan

Lima macam bahasa cinta yakni waktu, pujian, pelayanan, hadiah, dan sentuhan.

Tak semua orang sama, orang memiliki bahas cintanya masing-masing.

 

 

Konsep love languages ini pertama kali dikembangkan oleh penulis dan konselor bernama Dr. Gary Chapman pada tahun 1992 yang tertuang dalam bukunya berjudul The 5 Love Languages. 

Melansir dari verywellmind.com, munculnya 5 bahasa cinta ini berawal dari ditemukannya kesalahpahaman antar pasangan yang dikarenakan hal-hal sepele.

Dr. Chapman menemukan adanya lima love languages yang dapat mengidentifikasi keinginan setiap orang dalam menerima cinta.

Baca Juga: Ini 4 Manfaat Bahasa Cinta yang Bisa Buat Hubungan Makin Intim

Berikut 5 bahasa cinta, atau love languages, menurut Dr. Chapman.

Physical touch, atau sentuhan fisik

Sentuhan lembut penuh kasih sayang menjadi hal utama bagi individu yang memiliki love language ini.

Tak melulu soal hubungan intim, kontak fisik seperti bergandengan tangan, merangkul pundak atau mengelus kepala sudah membuat seseorang merasa dicintai.  

Word of affirmation, atau kata-kata positif.

Umumnya mereka yang memiliki bahasa cinta dengan word of affirmation membutuhkan pasangan yang bisa memberikan kata pujian, suportif, dan kata-kata cinta.

Misalnya seperti "aku sayang kamu" atau "terima kasih sudah menjadi pasangan yang mengerti".

Dengan penyampaian ini sudah membuat orang dengan tipe dominan love language ini merasa dihargai.

 

Baca Juga: Kawan Puan Suka Berkendara Sepeda Motor? Yuk Ikuti Tips Aman Berkendara untuk Perempuan

 

 

Quality time, atau menghabiskan waktu bersama.

Perasaan cinta dan kasih sayang akan begitu dirasakan oleh mereka yang memiliki bahasa cinta, quality time saat menghabiskan waktu bersama pasangan dengan perhatian penuh tanpa gangguan apapun.

Mereka dengan tipe bahasa cinta ini akan begitu menjunjung tinggi kualitas kebersamaannya dengan pasangan dibandingkan dengan kuantitas.

Untuk mewujudkannya hal yang paling utama yakni dengan menyediakan waktu bersama pasangan.

Receiving gifts, atau menerima hadiah.

Dalam pikiran seseorang yang tipe love language ini, memberikan hadiah adalah simbol kasih sayangnya. 

Tak hanya menghargai hadiahnya, ia juga akan memuji waktu dan upaya yang dilakukan orang yang memberikannya hadiah. 

Terlebih mereka juga tak mengharapkan hadiah yang mahal ataupun mewah, lebih penting dari itu yakni makna pemberiannya.

Baca Juga: Kamu Alami Codependency Relationship? Ini Cara Mengatasinya!

 

Act of service, atau bantuan yang tulus.

Bagi mereka dengan love language atau bahasa cinta semacam act of service, mendapatkan perlakukan sederhana seperti bantuan-bantuan kecil mampu membuat mereka merasa dicintai dan dihargai. 

Bisa dikatakan mereka membutuhkan aksi nyata dari pasangannya. 

Sehingga jika pasangan mau membantunya dalam hal sederhana akan begitu menyentuh hatinya dan dia pun juga akan melakukan hal yang sama pada pasangannya. (*)

 

Sumber: Kompas.com,Verrywellmind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati