Mengenal Bulimia, Gangguan Makan Akibat Takut Bertubuh Gemuk

Ratu Monita - Jumat, 12 Maret 2021
Mengenal Bulimia, Gangguan Makan Akibat Takut Bertubuh Gemuk
Mengenal Bulimia, Gangguan Makan Akibat Takut Bertubuh Gemuk

Parapuan.co - Bagi sebagian orang, makan adalah aktivitas biasa yang rutin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tubuh.

Namun, beberapa orang rupanya merasa makanan mereka berlebih, sehingga memaksa diri untuk mengeluarkan makanan agar tidak gemuk.

Tentu saja, perilaku ini sungguh tidak disarankan. Sebab, bila dilakukan sering, kamu bisa mengidap gangguan makan bulimia.

Melansir Eating Disorder, bulimia atau bulimis nervosa adalah gangguan psikologis pada kebiasaan makan dengan kondisi serius yang dapat mengancam jiwa.

Umumnya, mereka yang mengidap bulimia akan melahap makanan secara berlebihan dalam waktu singkat.

Baca Juga: Alami Bulimia Saat Diet Ekstrem, IU Kini Mengikuti Aturan Makan Sehat

Kemudian, ia akan mengeluarkannya secara paksa seperti memuntahkannya atau mengonsumsi obat pencahar.

Hal ini dilakukan para pengidap bulimia untuk mencegah kenaikan berat badan.

Terdapat dua jenis gangguan bulimia, yaitu 

- Tipe Purging : Tipe ini adalah tipe yang paling banyak terjadi. Mereka yang mengidap bulimia tipe ini akan mengeluarkan makanan yang ia konsumsi secara paksa, dengan cara memuntahkan atau dengan mengonsumsi obat pencahar.

- Tipe Non-Purging : Mereka yang mengidap bulimia tipe ini akan melakukan olahraga secara berlebihan hingga berpuasa untuk menghindari kenaikan berat badan.

Cara pengobatan bulimia

Untuk mengatasi bulimia, terdapat sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan.

Berikut sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi bulimia, dilansir dari laman WebMD.

1. Psikoterapi

Cara ini dilakukan dengan mengajak diskusi bersama ahli kesehatan mental. Berikut jenis psikoterapi yang bisa dilakukan

- Terapi perilaku kognitif : Terapi ini akan membantu menormalkan pola makan. Selain itu, terapi ini juga akan membantu mengidentifikasi perilaku negatif untuk diganti dengan perilaku yang positif

- Family-based treatment : Sesuai dengan namanya, terapi ini akan melibatkan keluarga untuk menghentikan pola makan tidak sehat yang dilakukan pengidapnya.

- Psikoterapi interpersonal : Terapi ini membahas kesulitan yang pengidap alami, serta meningkatkan komunikasi maupun keterampilan dalam memecahkan masalah.

Baca Juga: Dari Popcorn Sampai Keju, Ini 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Diet

2. Antidepresan

Jika dikonsumsi bersamaan dengan psikoterapi, hal ini akan meredakan gejala bulimia.

Satu-satunya antidepresan yang diizinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) adalah fluoxetine (Prozac).

3. Konsultasi dengan ahli gizi

Diskusi dengan ahli gizi akan membantu dalam mencapai kebiasaan makan yang sehat.

Selain itu juga akan mendapat rekomendasi makanan dengan kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan.

Nah, Kawan Puan, alangkah lebih baik kalau kita memang makan sesuai dengan porsi yang disarankan ahli gizi ya. Bila memang ingin menunurunkan berat badan, lebih baik juga seimbangi dengan olahraga.(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja