Awas Gagal Paham, Kenali 3 Mitos Keliru Tentang Pekerja Introvert yang Potensial

Shenny Fierdha - Minggu, 14 Maret 2021
Ilustrasi introvert, ambivert, dan ekstrovert.
Ilustrasi introvert, ambivert, dan ekstrovert. FlexJobs

Salah satunya adalah mitos yang mengatakan bahwa pekerja introvert lebih memilih untuk bekerja di bidang teknologi informasi (TI).

Berdasarkan situs Study.com, pekerja introvert disebut-sebut lebih senang bekerja di bidang TI karena tidak perlu merespons panggilan telepon.

Dengan bekerja di bidang TI, mereka juga jadi tidak perlu menjawab banyak pertanyaan orang dan tidak perlu menolong orang menyelesaikan masalah di dunia kerja.

Padahal, mitos seperti itu belum tentu benar dan merusak citra orang introvert pada umumnya dan pekerja introvert pada khususnya.

Simak mitos keliru mengenai pekerja introvert berikut, seperti dilansir dari situs Enterprisersproject.com, untuk memahami bahwa mereka adalah pekerja berkualitas.

Baca Juga: Jangan Sepelekan 6 Manfaat Magang Bagi Pengembangan Karier Masa Depan!

Mitos 1: Introvert Tidak Bisa Memimpin dengan Baik

Menurut Enterprisersproject.com, penulis Susan Cain mengungkapkan bahwa banyak pemimpin yang introvert.

Hal tersebut Susan tuangkan dalam bukunya yang berjudul Quiet: The Power of Introverts in a World that Can’t Stop Talking (2013).

Banyak Chief Executive Officer (CEO) maupun eksekutif senior lainnya yang introvert namun terbukti mampu memimpin orang lain dengan baik.

Sebut saja pejuang antikekerasan Mahatma Gandhi serta salah satu pendiri mesin pencari raksasa Google, Larry Page.

Kepribadian mereka yang introvert membiasakan mereka berpikir sebelum bicara sehingga membantu menyelesaikan konflik dalam bekerja.

Tak heran, pemimpin introvert umumnya menampilkan performa dan hasil kerja yang lebih baik dibandingkan pemimpin ekstrovert.

Sumber: enterprisersproject.com,study.com,positivepsychology.com,bookshop.org
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati