Parapuan.co - Membuat catatan anggaran pastinya wajib supaya kita bisa mengetahui antara pengeluaran dan penghasilan.
Catatan anggaran seperti ini harus dibuat oleh orang yang belum maupun yang sudah menikah.
Selain untuk memberi gambaran mengenai kondisi keuangan kita, catatan anggaran pun dapat menjadi panduan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca Juga: Simak 4 Cara Jitu dalam Mengelola Keuangan Bagi Si Lajang Agar Tidak Boros
Maksudnya, informasi pada catatan anggaran dapat memandu kita untuk memenuhi konsumsi bulanan maupun hal penting lainnya sesuai dengan kondisi keuangan.
Kita jadi tahu berapa uang yang kita punya dan bisa kita keluarkan untuk makan setiap bulan berkat panduan dari catatan anggaran.
Meski penting, tidak semua orang tahu poin yang harus masuk dalam catatan anggaran.
Untuk memudahkan, situs Quicken.com mengelompokkan beragam poin penting dalam catatan anggaran menjadi sepuluh kategori sebagai berikut.
1. Rumah
Kategori ini terdiri dari berbagai poin yang menyangkut rumah, mulai dari biaya sewa rumah (bagi yang masih mengontrak) sampai cicilan rumah (bagi yang sudah membeli).
Biaya perawatan rumah juga masuk dalam kategori ini.
Baca Juga: Ini Dia 4 Tips dan Trik Berhemat dalam Belanja Keperluan Rumah Tangga
2. Transportasi
Transportasi di sini bisa untuk kendaraan umum maupun pribadi, ya.
Kalau kendaraan umum, maka biayanya meliputi ongkos naik bus, kereta, taksi, maupun kendaraan publik lainnya.
Kalau kendaraan pribadi tentunya membutuhkan biaya seperti bensin, perawatan kendaraan, parkir, dan seterusnya.
3. Makan
Membeli makanan siap saji saat jam makan siang kantor maupun camilan masuk ke dalam kategori ini.
Tak hanya itu, kategori ini pun mencakup belanja bahan makanan bulanan, biaya pesan antar makanan, biaya makan di restoran, dan seterusnya.
Baca Juga: Self Reward Tanpa Harus Boros? Bisa Banget Kok, Simak Tipsnya!
4. Peralatan
Maksud kategori ini adalah biaya untuk mendukung jalannya listrik dan air di rumah.
Tidak cuma membayar tagihannya tetapi juga biaya untuk merawat pompa dan pipa air maupun peralatan listrik jika rusak.
Gas untuk memasak, modem televisi kabel, modem internet, pulsa telepon seluler, dan paket data pun termasuk dalam kategori ini.
5. Asuransi
Asuransi ada bermacam jenisnya, namun yang umumnya dimiliki orang adalah asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan.
Biaya asuransi yang harus dibayar berkala ikut dalam kategori ini.
Selain itu, di Indonesia kita punya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang biayanya harus rutin dibayar per bulan.
Baca Juga: Ingin Investasi Saham? Ketahui Cara Beli Saham Ini Agar Tak Tersesat
6. Obat dan layanan kesehatan
Lengkapnya, kategori ini mencakup biaya obat dan layanan kesehatan yang sekiranya tidak ditanggung oleh asuransi maupun BPJS Kesehatan.
Mulai dari obat generik yang bisa dibeli bebas di toko dan apotek, hingga layanan dokter gigi turut masuk dalam kategori ini.
7. Tabungan, investasi, dan pelunasan utang
Tabungan dan investasi penting untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Bisa jadi kita atau pasangan tiba-tiba kehilangan pekerjaan, mengalami kecelakaan, atau terkena sakit parah yang butuh pengobatan mahal.
Selain itu, jika kita atau pasangan punya utang yang harus segera dibayar, perihal tersebut harus dicantumkan dalam kategori ini supaya tidak lupa melunasinya.
Baca Juga: Hindari Boros, Simak Tips Bijak Menggunakan Kartu Kredit dan Dompet Digital
8. Pengeluaran penting lainnya
Perawatan tubuh seperti potong rambut, beli baju dan sepatu baru, ikut keanggotaan sasana kebugaran, dan sejenisnya digolongkan dalam kategori ini.
Hal yang tak kalah penting adalah anggaran deterjen pakaian, sabun cuci piring, sabun mandi, maupun keperluan sanitasi lainnya.
9. Rekreasi dan hiburan
Semua orang butuh hiburan, supaya tidak jenuh apalagi stres menjalani tuntutan hidup sehari-hari.
Masukkanlah biaya hiburan kita dalam kategori ini, yang meliputi jalan-jalan (tapi tetap mematuhi protokol kesehatan), biaya langganan streaming film di Netflix, dan lainnya.
10. Biaya tak terduga
Biaya tak terduga adalah persiapan anggaran lebih yang belum masuk dalam kategori di atas tapi tetap krusial.
Misalnya, bagi yang sudah punya anak lebih dari satu, harus punya dana ekstra untuk membeli baju baru anak yang mendadak kesempitan.
Baca Juga: Kakeibo: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga ala Jepang untuk Berhemat
Bisa juga kita maupun pasangan ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, maka harus menyiapkan biaya untuk hal ini.
Membuat catatan anggaran mungkin terlihat sepele. Namun, jika Kawan Puan rutin melakukannya, maka catatan tersebut bakal memudahkan kita dalam mengelola keuangan ke depannya.
Tidak ada lagi kebingungan ke mana uang pergi padahal baru gajian. Atau ingin membeli kebutuhan penting, tapi ternyata uang sudah dipakai untuk kegiatan hiburan.
Makanya, lebih baik catat setiap penghasilan dan pengeluaran yang dilakukan agar keuangan lebih sehat!
(*)