Parapuan.co - Jika Kawan Puan merasa kesulitan untuk menganggarkan dan menghemat uang, ada teknik yang mungkin Kawan Puan bisa terapkan yakni sistem amplop uang tunai.
Di zaman yang modern ini memang sudah banyak sekali aplikasi pengatur keungan pribadi.
Namun tidak ada salahnya juga untuk mencoba sesuatu yang sederhana seperti sistem amplop ini.
Baca Juga: Agar Tak Drama, Terapkan Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan yang Sudah Menikah
Terlebih Jika Kawan Puan tertarik dengan versi penganggaran yang lebih “fisik”, maka sistem ini sangat tepat.
Sistem amplop adalah sistem di mana pengeluaran kita di kategorikan kedalam beberapa amplop, seperti amplop dana senang-senang, amplop tabungan, amplop uang sewa rumah dan seterusnya, sesuai kebutuhan Kawan Puan.
Sistem amplop ini mencoba untuk mengontrol pembelian impulsif dan membantu kita untuk hidup sesuai kemampuan keuangan kita.
Kalau Kawan Puan pernah merasa bingung atau bertanya-tanya ke mana uang yang Kawan Puan hasilkan selalu habis, sistem ini sangat berguna untuk melacak pengeluaran Kawan Puan.
Menggunakan metode amplop berarti kita bisa melacak pengeluaran dan mengetahui dengan tepat di mana kita perlu memotong pengeluaran atau anggaran kamu lebih banyak.
Apabila Kawan Puan cenderung mengeluarkan uang secara berlebihan, sistem amplop tunai dapat mencegahnya.
Istilahnya, tidak ada uang di dalam amplop tidak jajan.
Baca Juga: Simak 4 Cara Jitu dalam Mengelola Keuangan Bagi Si Lajang Agar Tidak Boros
Berikut langkah-langkah bagi Kawan Puan yang ingin mencoba sistem amplop ini, seperti dikutip dari investedwallet:
1. Tentukan jumlah amplop yang dibutuhkan.
Putuskan berapa banyak amplop yang akan gunakan berdasarkan berapa banyak kategori pengeluaran yang Kawan Puan butuhkan.
2. Pustuskan anggaran yang dibutuhkan untuk setiap amplop
Bayangkan berapa banyak uang yang diperlukan pada setiap kategori amplopnya.
Untuk ini kita bisa melihat laporan bank atau mengira-ngira jumlah kita yang dibutuhkan.
3. Gunakan Uang Tunai Amplop kamu Sesuai Kebutuhan
Sadarilah fakta bahwa ada sejumlah uang tunai yang terbatas di dalam amplop-amplop itu.
Dan bahwa ketika kita kehabisan, kita tidak bisa langsung mengambil uang dari kategori amplop yang lain karena akan mengorbankan pada kebutuhan lainnya. (*)