Borobudur Highland, Pengembangan Pariwisata Berbasis Ecotourism

Ratu Monita - Kamis, 18 Maret 2021
Borobudur Highland
Borobudur Highland Kemenparekraf.go.id

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan rencana pengembangan pariwisata berbasis ecotourism di Borobudur Highland.

Mengutip dari laman Kompas.com, Borobudur Highland adalah kawasan wisata terpadu yang berada di atas lahan seluas 309 hektar di perbukitan Menoreh, desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.

Pembangunan objek wisata yang dibangun di atas lahan dengan ketinggian 800 hingga 1.000 mdpl ini akan dikembangkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB).  

Baca Juga: Gak Bakal Rugi, Ini 8 Tips Makan di Resto All You Can Eat Sepuasnya

Dalam perencanaannya, objek wisata ini akan didesain dengan tema Cultural Ecoresort, dengan dibagi dalam sistem zonasi, yakni terdiri dari zona extreme, zona wisata budaya, zona resort, zona atraksi, dan zona pintu gerbang.

Sebelumnya, sudah terdapat Deloano Glamping di dalam kawasan wisata ini yang diresmikan pada 2019 lalu.

Objek wisata Deloano ini menghadirkan konsep menginap di alam bebas dengan nuansa alam yang dikemas secara mewah.

Jalan menuju Borobudur Highland ini juga sudah beraspal mulu dengan pemandangan alam yang mempesona.

Pembangunan kawasan wisata ini juga masuk dalam deretan lima destinasi super prioritas bersama empat kawasan wisata lainnya yakni Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Melansir dari siaran pers di laman Kemenparekraf, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi progres pengembangan Borobudur Highland yang berbasis ecotourism, sehingga bisa mendorong pariwisata berkelanjutan.

Baca Juga: Makin Betah Nongkrong! Ini 5 Rekomendasi Kedai Kopi di Jakarta yang Instagramable

"Kita mengapresiasi betul setelah melihat potensi yang luar biasa di sini dan akan kita percepat sebagai salah satu pengembangan ecotourism yang berkelanjutan. Serta memberikan lapangan kerja dan membuka peluang-peluang usaha bagi masyarakat Magelang, Purworejo, dan Kulonprogo," ujar Sandiaga, dikutip PARAPUAN dari laman Kemenparekraf.

Selain itu, Sandiaga juga mengingatkan pada Dirut BOB, Indah Juanita, untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dengan cara tidak menebang pohon secara liar selama pembangunan Borobudur Highland.

"Saya juga mengingatkan Direktur BOB Indah Juanita agar dalam proses pembangunannya tidak menebang pohon. Namun apabila menebang satu pohon harus menanam kembali 16 pohon," tambah Sandiaga.

Baca Juga: Ada Isu Pembekuan Darah, Indonesia Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Sandiaga juga menyampaikan, dengan mempercepat proses pembangunan kawasan wisata ini diharapkan dalam memberikan lapangan pekerja serta membuka peluang usaha bagi masyarakat Magelang, Purworejo, dan Kulon Progo.

Sehingga dapat dikatakan, adanya kawasan wisata ini dapat menghidupkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. (*)

 

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Viral di TikTok Destinasi Premium untuk Anak, Play ‘N’ Learn Terbesar di Indonesia Akhirnya Dibuka