Asah bakat di sekolah catur dan lapak catur
Putri dari pasangan Singgih Yehezkiel dan Cici Ratna Mulya ini sudah familier dengan olahraga catur semenjak dini.
Irene kecil sering melihat ayahnya mengajari sang kakak, Kaisar Jenius Hakiki, bermain catur.
Tertarik, Irene pun mulai berlatih catur di Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi, Jawa Barat, pada tahun 1999.
Berkat latihan rutin tiga hingga empat jam sehari, Senin sampai Jumat mengasah bakatnya, Irene meraih juara pertama kali saat masih kelas empat SD.
Sayang Kompas.com tidak menyebutkan nama kejuaraan yang Irene menangkan saat masih berseragam merah putih tersebut.
Baca Juga: Beyoncé Cetak Sejarah Jadi Ratu Musik Dunia Sekaligus Ratu Grammy
Demi memperkaya pengalamannya, sang ayah kerap mengajak Irene untuk bermain di lapak-lapak catur sekitar Kebayoran Lama, Jakarta.
Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak Irene masih berusia delapan tahun.
Terkadang ayahnya mengundang pecatur lapak untuk bermain di rumah keluarga Irene yang dulu sempat tinggal di Kebayoran Lama.
Seperti halnya di sekolah catur, dia bisa bermain dengan pecatur lapak sekitar empat jam sehari.
Agar para pecatur lapak serius bermain dengan Irene, sang ayah memberikan sejumlah uang kepada mereka jika berhasil mengalahkan putrinya.
Pengalaman Irene melawan para pecatur lapak membuatnya lebih memahami cara bermain dan karakter pemain yang lebih dewasa.