Agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi, Ini Dia 5 Jurus Ampuhnya!

Firdhayanti - Rabu, 24 Maret 2021
Ilustrasi UMKM lokal
Ilustrasi UMKM lokal KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA

 

Parapuan.co - Tak bisa dimungkiri bahwa pandemi memengaruhi banyak sektor bisnis, termasuk salah satunya adalah UMKM. Apakah Kawan Puan pemilik UMKM juga merasakannya?

Pastinya terasa berat, ya. Sudah penjualan menurun, cash flow terganggu, namun harus tetap pintar memutar uang agar bisnis bisa terus bertahan.

Tapi tenang saja, kamu tidak sendiri kok. Perempuan lain yang juga memiliki bisnis UMKM turut merasakannya.

Baca Juga: Dijamin Untung! Ini 3 Inspirasi Bisnis Praktis untuk Ibu Rumah Tangga

Namun, alih-alih terpuruk dengan keadaan, kita harus bisa bangkit dan mencoba. Sebab ada banyak pihak yang hidupnya bergantung pada UMKM kita.

Oleh karena itu, Kawan Puan simak yuk, lima cara agar UMKM bertahan di tengah pandemi. Cara ini pernah diungkapkan oleh Sigit Iko Sugondo, praktisi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

1. Kreativitas dan inovasi

Kreativitas dan inovasi merupakan kunci dalam menghadapi wabah Covid-19. UMKM harus memahami bahwa pandemi Covid-19 tidak dapat diduga secara pasti, untuk itu tak perlu panik dan segera lakukan tindakan penyesuaian.

“Kita tidak bisa mengendalikan angin, tetapi kita bisa mengendalikan perahu yang kita tumpangi” ujar Iko yang dikutip dari Kompas.com.

2. Cash flow yang sehat

Cara kedua agar UMKM dapat bertahan di masa pandemi adalah dengan memastikan cash flow atau arus kas tetap sehat dan terjaga. 

Arus kas menjadi unsur paling penting dalam bisnis sehingga pemilik usaha harus mampu mengelola uang tunai secara optimal.

Kawan Puan bisa merencanakan ulang mengenai arus kas ini, termasuk menghitung pendapatan dan mungkin juga memangkas anggaran biaya yang tidak perlu.

Baca Juga: Merintis UMKM Lokal ? Yuk Ikut Hyperlocal Demi Perekonomian Daerah

3.  Kolaborasi 

Untuk dapat bertahan, terkadang kita harus meminta bantuan atau bekerja sama dengan orang lain. Dalam hal ini, ketika UMKM Kawan Puan terpengaruh pandemi Covid-19, maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah kolaborasi.

Kolaborasi dan kerja sama usaha dapat meningkatkan efisiensi, beban kerja, dan bahkan mendapatkan ide-ide baru.

"Ketika semua melakukan social distancing, stay at home, go online, dari semua itu kita dapat temukan peluang di dalamnya, sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan," jelas Iko.

4. Pahami perubahan perilaku konsumen

Hal paling penting adalah UMKM harus memahami perubahan perilaku konsumen. Konsumen tidak menghilang, yang terjadi adalah perubahan tempat dan perilaku. 

Dalam hal ini, penting juga untuk meninjau ulang produk, termasuk melihat kembali profil konsumen, relasi konsumen, bahkan kanal penjualan. 

Saat adanya social distancing, konsumen akan jarang bepergian untuk membeli sesuatu. Akibatnya, banyak konsumen yang beralih ke dunia digital untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

5. Beralih ke digital

Mengikuti perubahan pola belanja masyarakat yang sekarang ini lebih banyak menggunakan aplikasi dan platform digital, makanya Kawan Puan harus bisa menyesuaikan bisnis dengan mulai masuk ke ranah digital.

Dengan merambah platform digital sebagai cara memasarkan produk, UMKM dapat bertahan dan merambah pasar hingga nasional dan internasional.

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia dalam acara Launching Aplikasi Krealogi pada Selasa (23/3/2021) menyampaikan pentingnya UMKM merambah sektor online.

"Jualan online ini akan menjadi tren. Indonesia diprediksi akan terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.

Baca Juga: Modal Usaha Sebaiknya Pinjam atau Tidak? Simak Penjelasannya Supaya Tidak Salah Langkah

Mengenai digitalisasi UMKM, Du Anyam, UMKM yang bergerak dalam industri kriya membuat aplikasi yang dapat digunakan untuk memasarkan produknya dan berbagai UMKM dengan nama Krealogi. 

Melansir situs resminya, Krealogi adalah adalah aplikasi yang menawarkan komunitas sebagai wadah berjejaring dengan pelaku usaha lainnya, pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan UMKM.

Krealogi menawarkan aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis.

"Kami melihat masih ada peluang untuk disrupsi teknologi di bidang manajemen rantai pasok ekonomi kreatif yang belum dieksplorasi lebih jauh. Hal ini tentunya sangat penting," ujar Azalea Ayuningtyas, CEO dari Du Anyam.

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru