Bagaimana Perencanaan Keuangan Terbaik Menurut Otoritas Jasa Keuangan?

Kinanti Nuke Mahardini - Sabtu, 27 Maret 2021
Ilustrasi mengatur keuangan
Ilustrasi mengatur keuangan accounting.com

Parapuan.co - Soal urusan keuangan, kita tidak boleh sembarangan ya, Kawan Puan. Ada beberapa hal yang harus tetap menjadi perhatian, apalagi kalau kita memiliki bisnis sendiri. 

Saat memiliki bisnis sendiri, kita harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Sebab, perencanaan keuangan yang baik berpengaruh kepada inovasi yang kita lakukan. Inovasi penting kita lakukan di masa pandemi COVID-19 mengingat bisnis harus tetap bertahan.

Ada beberapa hal yang termasuk sebagai perencanaan keuangan yang baik. Berdasarkan saran dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, harus ada alokasi dari pemasukan kita. Sisihkan 10 persen untuk biaya sosial, 20 persen tabungan, investasi, dan proteksi seperti asuransi. 

Jangan lupa membayar cicilan utang dengan jumlah maksimal 30 persen dari pemasukan. Sisanya, yakni 40 persen bisa kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut OJK, agar pembagian ini berjalan lancar, kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. 

Baca Juga: Catat! Ini 3 Keterampilan yang Bisa Jadi Cuan untuk Ibu Rumah Tangga

 

Sebab, survei dari OJK menunjukan kalau milenial sudah membuat planning soal keuangan tetapi realisasinya tidak patuh terhadap perencanaan tersebut. 

Perencanaan keuangan dan inovasi

Saat kita sudah mampu merencanakan keuangan dan merealisasikan rencana tersebut dengan baik, maka kita siap melakukan inovasi; terutama untuk bertahan di masa pandemi COVID-19. 

Masih dalam rangkaian acara Global Money Week 2021, CewekBanget.ID dan HAI berkolaborasi dengan Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli dan BTPN Jenius menyelenggarakan sebuah webinar pada 26 Maret 2021 kemarin. 

Bertajuk Youth Talks: Earn Hard, Plan Hard, webinar ini dihadiri oleh 500 perserta yang siap belajar soal literasi finansial dengan beberapa narasumber seperti Jonathan End (Digital & Growth Consultant) dan Wirda Mansyur (Young Entrepreneur) serta representative dari Allianz Indonesia dan BTPN Jenius. 

Narasumber menyebutkan kalau perencanaan keuangan yang baik adalah langkah awal untuk kita yang mau memulai bisnis di usia muda. Bagi kita yang belum memiliki bisnis, menjadi enterepreneur adalah sebuah inovasi dari dalam diri kita untuk bertahan di masa pandemi. 

Sedangkan untuk kita yang sudah memiliki bisnis, mengatur keuangan adalah hal yang sangat tepat karena ketika melakukan inovasi bisnis saat pengaturan keuangan sudah baik, kemungkinan besar akan ada akselerasi pendapatan yang signifikan.

Terpenting yang harus kita ketahui adalah mengatur keuangan dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan adalah bentuk proteksi bagi diri kita. Meski memisahkan kebutuhan dan keinginan adalah salah satu hal yang penting, jangan lupakan juga untuk punya proteksi dari luar seperti asuransi. 

Menurut Business Development Allianz Indonesia, Ratna Juwita, proteksi sangat penting agar mimpi kita tetap terjaga.

"Proteksi penting atau tidak? Jawabannya penting karena kita semua punya mimpi. Dan proteksi ini bertujuan untuk melindungi mimpi kita. Contohnya sakit, kita butuh proteksi. Jangan sampai sesuatu terjadi dan semuanya jadi kacau, mimpi kita jadi kacau," jelas Ratna. 

Baca Juga: Mau Ikutan MLM? Wajib Pelajari 3 Hal Ini Supaya Tidak Salah Pilih

Punya mindset

Perencanaan keuangan, proteksi diri, dan inovasi merupakan hal yang penting selama pandemi. Tetapi, untuk kita pelaku bisnis, penting juga untuk punya mindset. 

Hal ini disampaikan oleh pebisnis muda, Wirda Mansur yang menyebutkan kalau "Kita harus punya mindset yang luas, wawasannya luas. Biar kalo ada kondisi kaya pandemi, semuanya enggak berakhir. Mindset ini penting dan berlaku untuk semua pekerjaan," jelas Wirda.

Sebagai milenial kita juga harus adaptif dan inovatif karena "Apa yang kita tahu sekarang, berbeda dengan kemarin dan masa depan. Kreatif, inovatif, build trust adalah hal yang penting bagi pebisnis," tukas Wirda. 

(*)

Baca Juga: Tidak Selalu Untung! Ini Kekurangan Bisnis Multi Level Marketing



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru