Priyanka Chopra Rayakan Festival Holi di London, Ini Kisah di Balik Perayaannya

Parapuan.co - Aktris asal India, Priyanka Chopra Jonas, merayakan Festival Holi bersama suaminya di London pada Minggu (29/3/2021).  

Merayakan Festival Holi di London, Priyanka berbagi keseruan bersama suaminya, Nick Jonas dan juga orang tua Nick, Kevin Jonas Sr. dan Denise. 

Melansir People, Perayaan Holi ini dilakukan saat Priyanka sedang melakukan proses produksi film Citadel yang merupakan produksi dari Amazon Prime. 

Lewat Instagram, Priyanka mengunggah keseruannya. 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Priyanka Chopra Jonas (@priyankachopra)

 "Hope we can all celebrate it with our loved ones, but in our HOMES!
#HappyHoli everyone," tulis Priyanka dalam unggahannya. 

(Semoga kita semua dapat merayakannya (Holi) dengan orang-orang tersayang, tapi di rumah! Selamat Holi semuanya, red.) 

Baca Juga: Serial Money Heist Dibuat Versi Korea, Ini Daftar Pemain dan Nama Tokohnya!

Tahun ini, mereka juga berfoto bersama dengan serbuk Holi yang menempel di tubuh Priyanka dan Nick, serta dengan pakaian putih yang biasanya dipakai dirumah.

Kebahagiaan jelas terpancar dari senyum sumringah pasangan selebritas ini. 

Tak hanya itu, Priyanka juga mengunggah foto bubuk holi dengan berbagai warna. 

Berbeda dengan tahun ini, pada 2020 lalu, pasangan India-Amerika ini merayakan Festival Holi di Mumbai, India, yang merupakan kampung halaman Priyanka. 

Aktris kelahiran India ini memang sering memperkenalkan suaminya kepada berbagai tradisi India. Sebelumnya mereka menggelar pernikahan dalam tradisi Hindu India.

Ritual seperti Mehendi pun turut dijalankan. Bahkan, tak hanya Nick, keluarganya juga diajak untuk menikmati pesta pernikahan khas India itu.

Tentang Kemeriahan Festival Holi 

Tak hanya Priyanka, jika kamu mengikuti artis atau film Bollywood, kamu kerap menemukan perayaan Festival Holi. 

Melansir Kompas.com, Holi merupakan festival Hindu di India yang menandai awal musim semi. Festival kuno ini terinspirasi dari puisi pada abad ke 4.

Bahkan, Holi juga dikisahkan dalam sebuah drama Sanskerta pada abad ke 7 berjudul "Ratnavali" yang ditulis oleh kaisar India bernama Harsha. 

Perayaan Holi selalu seru dan meriah. Anak-anak boleh memercikkan air pada orang tua, begitupun perempuan boleh menaburkan serbuk Holi pada laki-laki. 

Baca Juga: Bangga! Ini 5 Film Indonesia yang Masuk Festival Film Internasional

Saat festival berlangsung, semua orang berbaur dan berbahagia. Tidak ada lagi perbedaan usia maupun kasta. 

Saat Festival Holi, pada malam harinya masyarakat India akan berkunjung ke rumah teman atau keluarga mereka.

Festival Holi biasanya ditetapkan sebagai hari libur nasional dan biasanya jatuh di bulan Maret. 

Di negara bagian timur India seperti Bengal Barat dan Odisha, festival ini berlangsung sehari sebelum hari libur nasional. 

Kemudian di beberapa negara bagian utara seperti Uttar Pradesh, perayaannya bahkan berlangsung lebih dari seminggu.

Mitologis Dibalik Holi 

Festival ini berasal dari legenda Hindu Holika, iblis perempuan, dan saudara perempuan dari Raja Hiranyakashayap.

Raja Hiranyakashayap percaya bahwa dialah yang lebih unggul dari semua dewa dan penguasa alam semesta.

Akan tetapi, putranya, Prahlad, merupakan pengikut dewa Wisnu, pemelihara dan pelindung alam semesta.

Baca Juga: Banyak Ujaran Kebencian, Yuk Lebih Beradab dan Berempati di Dunia Maya

Tak sependapat dengan ayahnya membuatnya harus meninggalkan Hiranyakashayap. Tak disangka, Hiranyakashayap mengutus Holika untuk membunuh Prahlad.

Holika membawa Prahald ke api bersamanya. Awalnya Hiranyashayap berpikir Holika akan selamat karena ia kebal api, sedangkan Prahald akan terbakar.

Tetapi rencana itu tak berjalan semestinya. 

Prahlad diselamatkan oleh Wisnu dan Holika meninggal karena dia hanya kebal terhadap api jika sendirian. Setelah itu, Wisnu membunuh Hiranyakashayap dan mengangkat Prahlad menjadi raja.

Cerita ini memiliki moral bahwa  kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.

Tradisi Melempar Bubuk Holi

Sedangkan, tradisi melempar bubuk dan air berwarna pada Festival Holi diyakini berasal dari kisah cinta mitologis Radha dan Krishna.

Saat itu, Khrisna yang berkulit biru tua sering mengeluh kepada ibunya karena warna kulitnya tak secantik Radha.

Baca Juga: Ini Pesan Alissa Wahid dan Ifa Hanifah Misbach untuk Perempuan yang Alami Hijab Issue

Agar putranya tak bersedih, ibunda Krishna menyarankan Radha untuk mengolesi kulitnya dengan cat agar serupa dengan Krishna. 

Kisah ini pun diyakini menjadi asal dari kebiasaan masyarakat India mengolesi kulit orang yang dicintai dengan serbuk warna.