Parapuan.co – Kawan Puan pasti sudah taka sing dengan bahan dapur yang satu ini.
Jahe merupakan rempah-rempah yang kerap dijadikan bumbu dapur untuk masakan.
Selain untuk bahan masakan, jahe juga dikenal sebagai salah satu tanaman obat.
Selama berabad-abad, orang telah menggunakan jahe untuk tujuan pengobatan.
Jahe biasa dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh.
Jahe banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit.
Baca Juga: Jangan Lakukan! Ini Hal yang Sebaiknya Tidak Kita Sampaikan Kepada Pejuang Eating Disorder
Mengutip dari Step to Health, sifat anti peradangannya berguna untuk mengobati radang sendi dan masalah sendi lainnya.
Jahe juga memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik yang kuat.
Dikenal dengan berbagai manfaat kesehatannya, siapa sangka ternyata jahe juga memiliki efek samping lo, Kawan Puan.
Apalagi saat konsumsi jahe ini berinteraksi dengan obat dan suplemen tertentu.
Ternyata konsumsi jahe secara berlebihan justru picu beberapa masalah kesehatan lainnya.
Seperti dikutip dari Style Craze, berikut beberapa efek samping dari jahe.
Menyebabkan iritasi kulit dan mata
Efek samping konsumsi jahe yang paling umum adalah terjadi ruam kulit, kemerahan kulit, dan peradangan kulit.
Baca Juga: Mengenal Covid Arm, Efek Samping yang Muncul Usai Dapat Vaksin Covid-19
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil
Jahe disebut bisa mengurangi mual pada perempuan hamil, tapi di balik itu ternyata juga bisa menimbulkan efek samping yang nyata.
Meski dapat mengurangi mual pada orang hamil, namun tak baik jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
Jika mengonsumsinya secara berlebihan, jahe bisa menimbulkan risiko keguguran pada ibu hamil.
Asupan jahe yang berlebihan selama kehamilan juga dapat sebabkan refluks asam dan mulas.
Sehingga konsumsi jahe tidak disarankan untuk orang hamil. Dosis yang dianjurkan di bawah 1500 mg per hari.
Menyebabkan pendarahan
Beberapa ahli percaya jika jahe dapat sebabkan pendarahan karena miliki sifat pengencer darah.
Ketika dikonsumsi dengan herbal lain seperti cengkeh, bawang putih, gingseng, dan semanggi merah, jahe disebut dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Merusak perut
Meski belum banyak penelitian yang membuktikan efek samping ini, namun jahe bisa merangsang sekresi empedu.
Jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong maka dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan perut buncit.
Kandungan gingerol dalam jahe mampu mengiritasi lambung sehingga menghasilkan lebih banyak asam.
Baca Juga: Kenali Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang Baru Saja Tiba, dari Efikasi hingga Efek Samping
Sebabkan diare
Terlalu banyak konsumsi jahe bisa menyebabkan diare.
Hal ini disebabkan oleh bahan aktif dalam jahe, gingerol yang mempercepat proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang dipercepat ini lah yang menyebabkan timbulnya diare.
Nah, agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan itu, kamu harus tetap waspada saat konsumsi jahe.
Jangan sampai berlebihan sehingga justru timbulkan efek buruk bagi kesehatan.
Lalu berapa dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi jahe?
Untuk anak-anak, tidak lebih dari 2 mg jahe per hari.
Untuk orang dewasa, tidak lebih 4 gram jahe sehari.
Untuk perempuan hamil, tidak lebih dari 1 gram dalam sehari. (*)