Banjir Bandang Terjang Adonara, NTT, Ratusan Orang Tertimbun Longsor hingga Semua Akses Terputus

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 5 April 2021
Bencana di NTT
Bencana di NTT ANTARA/HO-Alfons Rianghepat via Kompas.com

Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan tengah melanda negeri ini.

Bencana banjir bandang hingga longsor baru saja melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).

Tepatnya di daerah Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur sendiri, banjir melanda sejumlah daerah yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, dan Wotan Ulumado.

Baca Juga: Kondisi Korban Banjir NTT: Hanya Pakai Pakaian di Badan, Makanan Juga Belum Ada

Akibatnya ratusan orang tertimbun longsoran Gunung Ile Boleng dan puluhan lainnya meninggal dunia.

Banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara ini diakibatkan bibit siklon 99S atau Seroja.

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

 

Bencana ini pun bahkan mengakibatkan tanah longsor yang membawa banyak korban.

Mengutip dari Tribun Kupang, Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.

"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.

Baca Juga: Bebas Pilih, Streaming Film di Aplikasi Bioskop Online Sambil Rebahan

Wakil Bupati Flores Timur itu pun menyebutkan bahwa akses evakuasi cukup sulit dan kini tengah diusahakan menurunkan alat berat ke lokasi.

"Sekarang kami sedang koordinasikan dengan PT Bumi Indah dan CMK untuk segera turunkan alat berat berupa exavator untuk mencari korban. Ada korban meninggal yang ditemukan di Desa Nobo, karena terseret banjir," katanya.

 

Selain itu, bencana banjir bandang dan longsor ini membuat semua akses terputus.

Menurut keterangan Camat Adonara Timur, Damianus Wuran, memang masih belum bisa melaporkan kondisi saat ini secara riil.

Hal ini karena semua akses jalan lumpuh total.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera mengambil langkah darurat.

“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” ujar Damianus Wuran.

Akses jalan warga tertutup oleh pohon-pohon besar yang tumbang saat terjadi banjir dan longsor.

Baca Juga: Pembalajaraan Tatap Muka Sudah Bisa Dimulai, Jateng Siap 5 April

Jalur jalan yang menghubungkan wilayah Koli, Kecamatan Adonara dan Mangaaleng dilaporkan tertutup karena tertimbun longsoran dan pohon tumbang.

Bahkan sejumlah jembatan yang menghubungkan akses dari satu kecamatan ke kecamatan lain juga dilaporkan putus.

Hingga saat ini tercatat 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor dan empat orang dari desa Waiburak dan dari kelurahan Waiwerang Kota. (*)

Sumber: Tribun Kupang
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati