3. Korban berjatuhan
Bencana yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi NTT ini pun menimbulkan sejumlah korban berjatuhan.
Berdasarkan data terakhir BNPB terdapat 62 korban tewas, 56 korban berasal dari Desa Nalelalamadike, Kec. Ileboleng dan 6 orang berasal dari Waiwerang dan Waiburak Kec. Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
Masyarakat bersama petugas di lapangan juga masih mencari empat warga yang dinyatakan hilang.
Warga yang dinyatakan hilang tersebut berasal dari Desa Oyangbarang, Kec. Wotan Ulumado sebanyak tiga orang dan Desa Waiwerang sebanyak satu orang.
Baca Juga: Waspadai Banjir di Tengah Pandemi, Penyakit Menular Bisa Mengintai
4. Menimbulkan sejumlah kerusakan
Selain menelan korban jiwa, bencana alam yang terjadi pada Minggu, (4/4/2021) ini pun mengakibatkan sejumlah kerusakan, dimulai dari rumah warga hingga akses jalan yang tertutup.
Berdasarkan hasil pencatatan BNPB, terdapat 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, dan 5 jembatan putus di Kabupaten Flores Timur.
Sementara untuk bencana yang terjadi di Kota Kupang mengakibatkan 10 unit rumah rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup karena pohon tumbang.
Peristiwa ini pun menyebabkan Kota Kupang nyaris lumpuh.
Selanjutnya di Kabupaten Lembata, bencana ini menyebabkan akses jalan terdampak dan aliran listrik serta jaringan internet di sebagian tempat terputus.
Kemudian bencana angin kencang yang melanda Kabupaten Mangada mengakibatkan 6 unit rumah rusak (2 unit rusak sedang dan 4 unit rusak berat), 1 unit gedung pengadilan rusak sedang, 1 unit kapal tenggelam, dan 6 titik ruas jalan tertutup karena pohon tumbang.(*)