Parapuan.co - Apakah Kawan Puan pernah menemukan adanya bercak putih pada bagian dalam celana dalam?
Bercak putih tersebut biasanya semakin jelas terlihat pada celana dalam berwarna gelap.
Ternyata, hal tersebut sering dialami oleh perempuan, dan kemudian menjadi bahasan hangat di media sosial.
Do you find lighter patches in your dark underwear? IT'S NORMAL! Your vagina is acidic and has a pH of 3.8-4.5. That's acidic enough to bleach fabric, and that's what's happening. pic.twitter.com/LxpibEK6ks
— Vagina Museum (@vagina_museum) February 17, 2021
Melansir dari Kompas.com, ramainya pembahasan yang perbincangan mengenai topik ini mendorong pihak Vagina Museum di Inggris memberikan penjelasan mengenai keberadaan noda tersebut.
Baca Juga: Normalkah Daerah Kewanitaan Bau Amis? Kenali 6 Aroma Beserta Artinya
Pihak Vagina Museum mendasari penjelasan mereka dengan fakta bahwa kesejangan pendidikan dan informasi mengenai organ seksual dan reproduksi yang masih terjadi.
Banyak perempuan yang merasa malu dan takut untuk membahas soal bercak putih tersebut.
Perempuan merasa bercak putih tersebut sangat menjijikan untuk dibahas bersama orang lain, padahal siapa tahu kita bisa mendapat informasi yang kita butuhkan dari orang lain.
Perlukah kita khawatir?
Banyak perempuan yang mengasumsikan bahwa bercak putih tersebut diakibatkan oleh vagina yang kotor.
Menurut penjelasan pihak Vagina Museum, noda tersebut tak perlu dikhawatirkan karena merupakan reaksi wajar dari keasaman yang ada di dalam vagina.
Noda tersebut bukanlah tanda kekotoran atau kebersihan yang buruk.
Baca Juga: Kenali 8 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Usai Bercinta dengan Pasangan
Bercak putih tersebut adalah efek dari sesuatu yang terjadi ketika keasaman pada vagina yang sangat sehat menghabiskan waktu lama bersentuhan dengan permukaan kain.
Memiliki vagina dengan kadar asam yang cukup baik berguna untuk melindunginya terhadap infeksi bakteri dan jamur yang tidak sehat.
Tingkat keasaman atau pH seorang perempuan akan berbeda sepanjang hidupnya, dan biasanya berada pada rentang 3,8-4,5 pH.
Lalu perubahan akan terjadi pada masa-masa menstruasi, dan sedikit di atas saat sebelum pubertas, dan setelah menopause.
"Kondisi ini meningkat selama ovulasi dan kehamilan karena peningkatan lendir serviks," ungkap konsultan ginekolog Dr Alex Eskander kepada Metro.co.uk pada tahun 2019 lalu.
"Saat terkena udara, cairan yang keluar dapat menodai pakaian dalam karena pengaruh oksidasi, warnanya kuning pupus," sebut dia.
Mitos, kesalahpahaman, serta kurangnya pengetahuan semacam ini masih terjadi.
"Di dunia di mana vagina tidak banyak dibicarakan, tidak mengherankan tidak ada yang menyampaikan informasi ini di sekolah atau di rumah."
"Sebab, banyak pendidik, orangtua, dan bahkan profesional perawatan kesehatan juga tidak mengetahui fakta ini," ungkap Zoe Williams dari Vagina Museum mengatakan kepada IFLScience.
"Anatomi ginekologi seolah diabaikan secara teratur, baik dalam penelitian maupun perbincangan di tengah masyarakat," ungkapnya.
Jadi, Kawan Puan tidak perlu khawatir lagi bila menemukan bercak putih pada bagian dalam dari celana dalam.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Vagina Melalui 6 Warna Keputihan, Yuk Perhatikan
Edukasi dan informasi mengenai kesehatan organ seksual atau reproduksi memang penting untuk mengurangi kecemasan dan asumsi yang tidak benar mengenai hal tertentu. (*)