Parapuan.co - Kawan Puan mungkin pernah mengalami memar di paha, betis, ataupun lengan tanpa sebab.
Sebagian orang mengakui kerap menemukan memar pada tubuhnya namun tak diketahui penyebabnya, karena merasa tidak mengalami benturan.
Akan tetapi saat diraba ataupun sedikit ditekan memberikan rasa nyeri.
Memar atau lebam berwarna biru ini umumnya terjadi ketika pembuluh darah kapiler pecah, kemudian darah di kapiler bocor ke jaringan lunak di bawah kulit dan menyebabkan perubahan warna kulit menjadi biru keunguan.
Baca Juga: Efek Trauma Bisa Memengaruhi Cara Otak Bekerja, Begini Kata Ahli
Umumnya memar ini terjadi disebabkan oleh benturan yang sangat kuat, namun karena terlalu sering memar sebagian orang tidak tahu penyebab pasti dari memar yang mereka alami.
Seiring bertambah usia, seseorang cenderung lebih mudah memar, karena pembuluh darah semakin lemah dan kulit yang menipis.
Selain itu, seseorang mudah memar juga bisa jadi disebabkan oleh faktor dari keluarga.
Namun ternyata, terdapat beberapa penyebab lainnya yang membuat seseorang mudah memar, berikut dilansir dari laman Medical News Today.
1. Pengobatan
Siapa sangka, salah satu penyebab kamu menjadi mudah memar adalah pengobatan yang sedang kamu jalani.
Jenis obat-obatan yang berguna untuk mengencerkan darah, salah satunya.
Beberapa jenis pengencer darah yang umum digunakan seperti heparis, apixaban, aspirin, dan rivaroxaban.
Selain itu, terdapat jenis obat-obatan lainnya yang membuat pembuluh darah menjadi lemah, yakni
Baca Juga: Sering Nyeri di Bagian Tengah Dada? Bisa Jadi Kamu Mengalami Heartburn
- obat-obatan herbal, seperti ginseng, jahe, dan bawang putih dalam jumlah banyak.
- anti-depresan tertentu, seperti citalopram dan fluoxetine.
Bagi kamu yang mudah memar sebaiknya bertanya dengan dokter terkait obat yang akan dikonsumsi mampu meningkatkan pendarahan atau tidak.
Kemudian, diskusi dengan dokter mengenai risiko dan menfaat melanjutkan obat.
2. Penyalahgunaan alkohol
Bagi kamu mudah mengalami memar, coba perhatikan gaya hidup seperti apa yang kamu jalani, karena hal ini bisa terjadi disebabkan oleh gaya hidup.
Kalau kamu pernah menyalahgunakan alkohol, hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Karena, penyalahgunaan alkohol merupakan faktor risiko utama dari penyakit liver yakni sirosis.
Sebagai informasi, sirosis ataupun penyakit hati lainnya secara perlahan dapat merusak fungsi hati.
Baca Juga: Usir Rasa Khawatir, Tuangkan Harapan Pasca Pandemi Lewat Bucket List Yuk!
Ketika penyakit pada bagian hati mulai berkembang, maka hati akan berhenti memproduksi protein yang membantu dalam pembekuan darah.
Akibatnya seseorang akan menjadi mudah memar dan mengalami pendarahan secara berlebihan.
Selain itu bisa juga mengalami gatal, kaki bengkak, urin berwarna gelap, dan mata atau kulit yang menguning.
3. Kekurangan vitamin
Salah satu penyebab seseorang mudah memar yakni kekurangan vitamin.
Jenis vitamin tertentu dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan dan pembekuan darah.
Salah satunya adalah vitamin K yang membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.
Seseorang yang mengalami kekurangan vitamin K dapat mengalami memar secara tiba-tiba.
Baca Juga: Selain Meningkatkan Detak Jantung, Ini Bahaya Berlebihan Konsumsi Kopi
4. Gangguan perdarahan
Penyebab lain dari kondisi seseorang yang mudah mengalami memar adalah adanya gangguan perdarahan.
Gangguan perdarahan ini umumnya terjadi karena adanya faktor genetik yang membuat darah seseorang sulit membeku.
Hemofilia, salah satu jenis gangguan dalam pembekuan darah.
Akan tetapi gejala ini tidak muncul secara tiba-tiba, karena kelainan ini muncul sejak lahir, sehingga gangguan perdarahan ini sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
Kapan harus ke dokter?
Gejala mudah memar ini menjadi perlu dikonsultasikan dengan dokter jika memar yang dialami memar besar dan masif.
Termasuk, jika memar sangat sakit, berubah warna menjadi hitam, dan bengkak yang tidak biasa.
Selain itu, bagi kamu yang mudah memar perlu konsultasi dengan dokter jika menghadapi kondisi seperti
- Tiba-tiba menjadi mudah memar, padahal sebelumnya tidak
- Memar disertai gejala lain seperti demam, kulit menguning, lemas
- Setelah mengonsumsi obat menjadi mudah memar
- Mengalami banyak luka memar yang tak kunjung hilang(*)