Parapuan.co - Kawan Puan, beberapa hari yang lalu, saudara-saudara kita di NTB (Nusa Tenggara Barat) dan NTT ( Nusa Tenggara Timur) mengalami musibah bencana banjir bandang yang merenggut banyak korban.
Atas peristiwa banjir di NTB dan NTT ini, Presiden Joko Widodo, pada rapat terbatas penanganan bencana di Istana Merdeka, Selasa, (06/04), meminta BNPB untuk memastikan bahwa tempat pengungsian tersebut layak dan bantuan sampai ke lokasi pengungsian.
Presiden juga mengingatkan pihak BNPB memastikan kebersihan dan sanitasi di lokasi pengungsian bagi para penyintas dan pengungsi.
"Sudah menjadi standar BNPB untuk menyediakan posko yang layak untuk para penyintas atau pengungsi, penting juga ketersediaan air bersih dan MCK , BNBP akan menyediakan layanan yang ideal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati saat dihubungi oleh PARAPUAN pada Rabu (07/04).
Baca Juga: Penyebab dan Sejumlah Fakta Mencengangkan Banjir Bandang di NTT
Raditya Jati juga menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi pengungsian dalam proses peninjauan di lapangan.
Selain itu, pihaknya juga menaruh perhatian terhadap kenyaman dan keamanan untuk pengungsi perempuan yang rentan akan kekerasan seksual.
Minimnya ruang privasi yang di sediakan dalam pengungsian tentu bisa menjadi ancaman terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan.
Keadaan yang mendesak sering kali menjadi alasan tidak terwujudnya kebutuhan dasar bagi perempuan dan anak.
Menanggapi hal itu, Raditya Jati menambahkan, "Saya rasa ini menjadi perhatian kami tentunya, kalau kita lihat selama ini, kami akan menyiapkan pengungsian-pengungsian yang berbasis pada keluarga, dan bila nanti ada ibu hamil, menyusui tentu akan diberi ruang khusus yang terpisah, hal ini tentu juga menjadi sebuah urgensi."
BNPB juga akan memastikan ketersediaan kebutuhan yang diperlukan para pengungsi baik dari obat-obatan, logistik makanan, selimut, pakaian hangat, dan kebutuhan mendasar lainnya.
Baca Juga: Banjir NTT, Lakukan Hal ini Saat Alami Pelecehan Seksual di Situasi Bencana
Lebih lanjut Raditya Jati juga memastikan adanya penyediaan masker dan hand-sanitizer sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19 di tempat pengungsian.
"Kita juga memperhatikan protokol kesehatan, kami akan mengirim masker, lalu hand-sanitizer untuk mencegah terjadinya penularan Covid," ujarnya.
Sebagai informasi,menurut data yang diperbarui oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pada Rabu (07/04) tercatat ada 137 korban jiwa yang ditemukan dan 61 orang masih dinyatakan menghilang.
Mari doakan korban agar banjir bandang segera usai ya, Kawan Puan!(*)