Ternyata Ini Peran Hormon Estrogen dalam Sistem Reproduksi Perempuan

Ericha Fernanda - Jumat, 9 April 2021
ilustrasi siklus menstruasi.
ilustrasi siklus menstruasi. freepik.com

 

Parapuan.co - Pernahkah kamu mencari tahu bagaimana tubuh mengatur siklus menstruasi dan kehamilan?

Peran itu diambil alih oleh hormon estrogen dan progesteron yang sering dianggap sebagai ‘hormon perempuan’.

Sebenarnya, hormon tersebut juga ditemukan pada laki-laki, lho.

Baca Juga: Miss V Sering Berdarah Usai Berhubungan Intim Bisa Jadi Bahaya, Ini 7 Sebabnya!

Estrogen dan progesteron merupakan hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi perempuan.

Untuk mengetahui bagaimana kedua hormon itu diproduksi, kita perlu melihat lebih dekat ke ovarium.

Ovarium adalah tempat produksi estrogen dan progesteron pada perempuan.

Ovarium bertugas memproduksi dan melepaskan hormon estrogen dan progesteron.

Estrogen

Dilansir dari Medium.com, estrogen terbagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari:

Estrone (E1), hanya satu tipe estrogen yang diproduksi di tubuh kamu setelah periode menstruasi berhenti (menopause).

Estradiol (E2), tipe estrogen paling umum pada perempuan usia subur.

Estriol (E3), estrogen utama selama kehamilan berlangsung.

Baca Juga: Lebih Rentan Dialami Perempuan, Ini Gejala dan Penyebab Sindrom Kaki Gelisah

Zat-zat tersebut bekerjasama mendorong perkembangan karakteristik seks perempuan yang sehat selama masa pubertas dan memastikan kesuburan.

Estrogen juga memiliki fungsi yang lain, seperti:

1. Melindungi kesehatan tulang untuk perempuan dan laki-laki.

2. Menjaga kolesterol agar tetap terkendali.

3. Memengaruhi sistem kerja otak mencakup suasana hati, jantung, kulit, tulang, dan jaringan lain.

Estrogen tipe estradiol (E2) berperan dalam perkembangan payudara, perkembangan organ reproduksi, serta distribusi lemak di pinggul, payudara, dan kaki.

Di samping itu, ovarium juga melepaskan dua hormon relaxin dan inhibin.

Relaxin dilepaskan sebelum melahirkan, sedangkan inhibin digunakan untuk menghambat sekresi hormon perangsang folikel.

Baca Juga: Hati-Hati Terbalik! Ini Cara dan Arah Membersihkan Miss V yang Tepat

Apa yang terjadi saat kadar hormon estrogen pada perempuan rendah?

Biasanya rendahnya estrogen pada perempuan adalah menopause dan pengangkatan ovarium.

Kondisi yang terjadi jika estrogen pada perempuan rendah, meliputi:

1. Kekeringan dan penipisan vagina.

2. Periode menstruasi yang jarang bahkan terhenti.

3. Hasrat seksual rendah.

4. Perubahan suasana hati.

5. Hot flashes, tiba-tiba terasa hangat atau keringat malam.

6. Kesulitan Tidur.

7. Kulit kering.

Bagi sebagian perempuan, penurunan estrogen dapat menyebabkan migrain menstruasi dan sakit kepala parah sebelum menstruasi.

Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Miss V Sehat dan Jauh dari Bau Tak Sedap

Lalu, apa yang terjadi saat kadar hormon estrogen pada perempuan tinggi?

Estrogen pada perempuan yang terlalu tinggi ternyata juga bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Berikut beberapa masalah yang bisa terjadi jika estrogen pada perempuan terlalu tinggi:

1. Masalah menstruasi, perdarahan ringan dan berat.

2. Peningkatan berat badan, pinggang, pinggul, dan paha.

3. Hilangnya gairah seksual.

4. Kelelahan.

5. Memburuknya sindrom pra-menstruasi.

6. Payudara fibrokistik (benjolan payudara non-kanker).

7. Fibroid (tumor non-kanker dalam rahim).

Peran estrogen dan progesteron digunakan dalam berbagai metode pengendalian kelahiran untuk menekan ovulasi.

Estrogen berguna untuk meringankan gejala menopause seperti hot flashes dan vagina kering. (*)

Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Miss V Sehat dan Jauh dari Bau Tak Sedap

Sumber: Medium.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru