Parapuan.co - Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita pernah menilai diri sendiri atau orang lain mengidap Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) lantaran sering melakukan sesuatu berulang-ulang.
Mulai dari mengecek e-mail kerjaan berkali-kali dari bos karena takut salah, menyapu lantai berulang kali karena merasa lantai kotor, dan sebagainya.
Padahal, perilaku demikian belum tentu tergolong OCD, loh, Kawan Puan.
Baca Juga: Peringati Hari Bipolar, Rachel Vennya: Nggak Harus yang Punya Gangguan Mental yang ke Psikolog
Kita tak bisa mengecap diri sendiri atau orang lain menderita OCD hanya karena sering melakukan suatu hal berkali-kali, tanpa melalui pemeriksaan psikologis terlebih dahulu.
Situs Mayoclinic.org mendefinisikan OCD sebagai gangguan yang melibatkan pikiran yang tak diinginkan dan rasa takut, yang berujung pada munculnya perilaku berulang atau repetitif.
Pikiran yang tak diinginkan dan rasa takut tersebut tergolong sebagai obsession atau obsesi, sementara perilaku repetitifnya tergolong sebagai compulsion atau kompulsi.