Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini berinvestasi merupakan usaha yang banyak dilakukan orang sebagai salah satu upaya perencanaan keuangan untuk bekal di masa depan.
Namun apa jadinya bila pekerjaan kita hanyalah seorang freelancer?
Bisakah freelancer berinvestasi?
Pasalnya, pendapatan yang diperoleh seorang freelancer memang bisa dibilang tidak pernah menentu.
Melansir dari Kompas.com, Rizqi Syam selaku Perencana Finansial Keuanganku mengatakan, seorang freelancer harus bisa mengalokasikan uangnya untuk merencanakan keuangan sejak awal.
Menurutnya, freelancer harus mulai mengalokasi keuangan, dana darurat, proteksi, dan investasi.
Baca Juga: Anak Kost Wajib Tahu 5 Skill Dasar Bertahan Hidup di Perantauan
Nah Kawan Puan, sebelum kamu terjun ke dunia investasi, ada baiknya kamu untuk ketahui fakta-faktanya sebagai berikut ini.
1. Kenali dulu keuanganmu
Kawan Puan, berinvestasi merupakan sebuah produk keuangan yang tergolong komplek dan tentu saja memiliki risiko yang tinggi.
Maka dari itu, sebelum kamu terjun lebih jauh, ada baiknya kamu mengenali fondasi keuangan kamu.
Rizqi mengatakan, di dalam Finansialku ada yang namanya piramida perencanaan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan.
“Piramida inibisa dipakai oleh semua kalangan, termasuk freelancer,” ungkap Rizqi.
Baca Juga: JKP Jadi Upaya Pemerintah Lindungi Korban PHK, Ini Caranya Mendaftar
Selain itu, menurutnya, sebelum mulai berinvestasi ada baiknya kamu mengamankan dulu keuanganmu.
Kamu bisa memulai dengan memiliki arus kas yang sehat, dana darurat, proteksi melalui asuransi, serta rasio utang-piutang yang aman.
Setelah keuangan kamu aman, Rizqi menganjurkan kamu untuk mengalokasikan pendapatan masa depan hingga 6 bulan ke depan.
Rizqi menyebutkan, pendapatan masa depan ini di luar dari dana darurat.
2. Investasi untuk freelancer
Rizqi mengatakan investasi sangat penting dilakukan oleh para freelancer.
Hal ini menurutnya penting untuk dilakukan agar keuangan freelancer lebih stabil dan aman kedepannya.
Dengan melakukan investasi ini, seorang freelancer bisa saja membuka sumber pendapatan yang lebih banyak.
“Banyak freelancer yang keteteran, karena mereka tidak mengalokasikan keuangannya untuk masa depan,” ungkap Rizqi.
Baca Juga: Mau Mulai Bisnis Makanan? Baiknya Kamu Cek Dulu 5 Kiat Sukses Berikut Ini!
Nah Kawan Puan, dalam melakukan investasi ini kamu bisa merasakan compounding interest atau bunga berbunga.
Sekedar informasi, compound interest adalah bunga (interest) dari hasil investasi yang akan berbunga, dan hasilnya akan berbunga lagi.
3. Menentukan produk investasi
Setelah kamu mantap akan melakukan investasi, hal yang perlu kamu perhatikan selanjutnya adalah jenis instrumen investasi yang akan kamu pakai.
Rizqi mengatakan, biasanya orang sering dibuat bingung dalam memilih jenis instrumen investasi.
“Produk apa yang cocok untuk orang lain belum tentu sesuai dengan tujuan keuangan kamu,” tutur Rizqi.
Baca Juga: 4 Kesenjangan Gender yang Dialami Perempuan dalam Dunia Kerja
Dia juga menyarankan, sebelum menentukan jenis produk investasi, ada baiknya kita menghitung jumlah dari tujuan keuangan, inflasi, jangka waktu yang diinginkan, dan return yang diharapkan.
Bila kita sudah tahu semua jawabannya, barulah kita bisa memilih instrumen investasi.
Hal ini tentu perlu kamu lakukan untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih di antaranya P2P Lending, saham, reksa dana, obligasi, emas, sukuk, dan lainnya.
Dalam memilih instrumen investasi ini, kamu hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan dan keinginan dari tujuan keuanganmu.
Rizqi juga memberikan beberapa tips singkat yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan dalam memilih produk keuangan.
Seperti apakah ada biaya di balik produk keuangannya, apakah ada alternatif dari produk keuangan yang ditawarkan, bagaimana likuiditas produk keuangannya, apakah produk yang diambil ada biaya pajak, lalu bagaimana skenario terburuk jika membeli produk keuangan tersebut.
Baca Juga: 3 Alasan Perempuan Perlu Mandiri Finansial, Bisa Memberikan Kekuatan untuk Memilih
4. Banyak belajar masalah keuangan
Terjun dalam investasi secara langsung tentu akan ada banyak risikonya.
Nah untuk dapat meminimalisir risiko ini, kita bisa memperbanyak pengetahuan kita mengenai lingkup keuangan.
Edukasi keuangan yang mumpuni tentu akan bisa menjadi tameng untuk menjaga asset atau harta yang kamu miliki.
Selain itu, wawasan yang memadai juga bisa menjauhkanmu dari berbagai investasi bodong yang beredar.
Ada baiknya juga kamu ikut kelas produk keuangan dan berkonsultasi ke perencana keuangan terpercaya.
“Hal ini berguna agar kamu bisa mendapatkan opini independen tentang produk keuangan,” kata Rizqi.
Nah Kawan Puan satu hal yang perlu kamu ingat, hindari bertanya produk keuangan ke penjualnya, karena sudah pasti setiap pedagang akan selalu bilang barangnya bagus. (*)