1. Risiko penularan masih ada
Meski sudah divaksin, namun bukan berarti hal tersebut membuat kita kebal akan virus dan tidak berisiko jadi perantara penularan virus.
“Individu yang divaksinasi memiliki perlindungan (meskipun bukan perlindungan 100%) terhadap pengembangan penyakit parah jika terinfeksi SARS-CoV-2,” kata Amy McGuire, profesor etika biomedis dan direktur Pusat Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Jurusan Kedokteran Baylor College.
“Namun, kami masih menghasilkan bukti tentang seberapa baik berbagai vaksin melindungi terhadap penularan virus," kata Amy.
Baca Juga: Tak Boleh Mudik? Ini Rekomendasi Tempat Wisata yang Bisa Kamu Datangi di Jakarta
Memang, vaksin dapat melindungi kita dari virus corona.
Akan tetapi, meskipun sudah divaksin, ada kemungkinan kita masih dapat membawa bahkan menularkan virusnya.
“Jika seseorang di Amerika Serikat melakukan perjalanan ke negara lain, mereka mungkin mengalami infeksi tanpa gejala yang dibawa ke negara lain. Hal ini membuat orang di sana berisiko,” kata William Miller dekan senior di Ohio State University's College of Public Kesehatan yang dikutip dari Huffpost (11/3/2021).