Selain di Indonesia, Ini 5 Tradisi Unik Sambut Ramadhan di Sejumlah Negara

Arintha Widya - Selasa, 13 April 2021
Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan sarath maroli

Parapuan.co - Memasuki 1 Ramadan 1442 H yang jatuh pada 13 April 2021, umat muslim di seluruh dunia tampak menyambutnya dengan suka cita walau di tengah pandemi ya, Kawan Puan. 

Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, sejumlah negara yang mayoritas penduduknya muslim, bisa tetap menjalankan tradisi menyambut bulan suci ini. 

Tidak terkecuali dengan Indonesia yang memiliki tradisi menyambut bulan suci dengan membersihkan diri. Pembersihan diri tersebut dilakukan beragam, tetapi sebagian besar dilakukan dengan mandi di tempat khusus seperti sendang atau sungai dengan nilai spiritual beberapa hari menjelang puasa

Melansir dari The Culture Trip tradisi mandi ini dikenal sebagai padusan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Baca Juga: 5 Pilihan Makanan Ringan Berbuka Puasa yang Sehat untuk Pencernaan

Masih dalam masa pandemi, tradisi padusan sudah tidak lagi dilakukan di luar rumah. Orang-orang sudah mulai terbuka dan memaknai tradisi padusan sebagai pembersihan diri yang bisa dilakukan di mana saja, termasuk rumah sendiri.

Hal terpenting dari padusan ialah keinginan menyambut bulan suci dengan hati dan pikiran yang bersih dalam rangka mengharap pahala dari Allah SWT.

Selain di Indonesia, sejumlah negara yang penduduknya mayoritas muslim juga punya tradisi unik menyambut bulan suci. Intip, yuk!

Baca Juga: Rasa Kantuk di Siang Hari Saat Puasa, Kenali Penyebabnya

1. Penembakan Meriam di Lebanon

Berbeda dengan padusan di Indonesia yang dilakukan sebelum memasuki 1 Ramadan, di Lebanon ada tradisi menyambut bulan suci yang justru dilakukan sebulan penuh.

Di Lebanon, akan terdengar suara dentuman meriam setiap kali tiba waktu berbuka puasa.

Tradisi membunyikan meriam sebagai tanda waktu berbuka ini dinamakan Midfa al Iftar, yang konon telah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun silam.

Tradisi ini dipercaya dimulai di Mesir yang saat itu dipimpin penguasa Ottoman Khosh Qadam.

Suatu hari, ia menguji meriam dan menembakkannya di saat matahari terbenam.

Warga yang mendengar mengira dentuman meriam itu sebagai tanda akhir puasa atau berbuka puasa.

Karena hal itu, putri sang penguasa meminta agar dentuman meriam menjadi tradisi saat buka puasa.

Tradisi itu akhirnya menyebar hingga ke Lebanon dan dilaksanakan setiap Ramadan tiba.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Jakarta dan Sekitarnya Ramadhan 2021, Wajib Tahu!

2. Lentera Warna-Warni di Mesir

Di Mesir, Kawan Puan akan menjumpai lentera warna-warni menerangi segala penjuru Mesir selama bulan suci ramadhan.

The Culture Trip menyebut kalau tradisi pemasangan lentera warna-warni selama ramadhan ini memiliki asal usul yang beragam dan berhubungan dengan dinasti Fatimiyah di masa lampau.

Alkisah, dahulu ada seorang khilafah bernama Al-Muʿizz li-Dīn yang datang ke Mesir tepat pada malam pertama Ramadan.

Karena saat itu penerangan sangat kurang, pejabat militer meminta penduduk menyalakan lentera di sepanjang jalan yang akan dilalui sang khilafah. Momen tersebut akhirnya menjadi tradisi di Mesir. 

Seiring berjalannya waktu, ada perbedaan pada pembuatan lentera zaman dulu dan sekarang.

Di mana zaman dahulu lentera berisi lilin atau minyak dan sumbu, lalu designnya menggunakan budaya mesir kuno.

Kini, desain yang dipakai lebih berkembang dengan mencampurkan budaya pop seperti karakter kartun yang disukai anak-anak.

Lentera modern juga lebih canggih karena dilengkapi lampu serta pengeras suara yang bisa memainkan lagu tradisional Ramadan.

Baca Juga: Simak! Jenis-jenis Makanan yang Bisa Dikonsumsi Saat Sahur Agar Kuat Jalankan Puasa

3. Anak-Anak Meminta Permen di Uni Emirat Arab

Sekilas, tradisi meminta permen di Uni Emirat Arab dalam menyambut Ramadan mirip dengan Halloween ya, Kawan Puan. Tetapi, makna di balik tradisi meminta permen yang dilakukan anak-anak di UEA ini berbeda dibandingkan trick or treat.

Tradisi ini tidak dilakukan selama ramadhan atau beberapa hari menjelang bulan puasa, tetapi pada tanggal 15 bulan Sya'ban.

Makna di balik kegiatan di mana anak-anak meminta permen dari pintu ke pintu dimaksudkan untuk mempererat tali persaudaraan.

Baca Juga: 5 Pilihan Makanan Ringan Berbuka Puasa yang Sehat untuk Pencernaan

4. Suara Genderang Pada Waktu Sahur di Turki

Di Turki, waktu sahur bisa dibilang merupakan saat paling ramai dan meriah, mengingat orang-orang akan mendengar suara genderang.

Menariknya, tradisi menabuh genderang ini sudah dilakukan sejak zaman kekaisaran Ottoman.

Para penabuh juga tidak sekadar menabuh genderang, tetapi juga mengenakan kostum tradisional Ottoman saat melakukannya yakni fez dan rompi motif.

Yang menarik, ada lebih dari 2.000 penabuh genderang berkeliaran di sepanjang jalan-jalan di Turki.

Mereka memainkan gendang khas Turki bernama davul dan terkadang diajak makan sahur bersama warga sekitar.

Baca Juga: Buka Puasa Bersama Diperbolehkan, Tetap Harus Patuhi Anjuran Berikut Ini!

5. Orang-orang Berkeliling di India

Menyambut bulan suci Ramadan, muslim di India yang disebut sebagai seheriwalas punya tradisi unik membangunkan orang sahur.

Mereka akan berkeliling di jalan-jalan sejak pukul 2:30 dini hari sambil menyerukan nama Allah dan Rasulullah.

Tak jarang, mereka juga membawa tongkat kayu untuk mengetuk pintu-pintu rumah membangunkan penghuninya untuk sahur. (*)

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Ini Sederet Makanan Sahur Agar Tak Bau Mulut saat Puasa

 

Sumber: The Culture Trip
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Seperti Reporter Felicia Amelinda yang Bertaruh Nyawa, Pahami Ini Risiko Jadi Jurnalis