Parapuan - Kawan Puan, jatuh cinta itu rasanya sungguh misterius ya.
Sebagai manusia, seringkali kita itu tertarik dengan siapa pun tanpa adanya alasan yang jelas.
Kalau cinta itu enggak ada logika, itu kayanya bener banget ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Cinta Laura Ingin Terus Suarakan Isu Kekerasan Seksual di Indonesia
Meskipun sulit untuk dijelaskan, ternyata jatuh cinta bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan lo.
Melansir dari Intisari, seorang ahli antropolog biologi alias peneliti karakter manusia yakni Helen Fisher, Ph.D telah meneliti tentang jatuh cinta.
Melalui bukunya yang berjudul "Why Him/ Why Her?: Finding Real Love By Understanding Your Personality Type," Helen menjelaskan bahwa gaya orang berhubungan itu dipengaruhi hormon.
Kawan Puan, penasaran kan?
Melansir dari Kompas.com, berikut ini penjelasan tentang 4 tipe orang dalam mencintai, yuk simak?
1. The Explorer
Tipe explorer ini sering dikaitkan dengan mereka yang berani mengambil risiko, berkeinginan kuat untuk mencari tahu sesuatu, spontan, kreatif, energik, antusias, dan optimistik.
Mereka yang bertipe explorer didominasi oleh hormon dopamine, sehingga ia cenderung mencari pasangan sama seperti dirinya.
Dengan begitu, ia akan memiliki partner yang bisa diajak melakukan aktivitas seru bersama, karena banyak hal yang disukai.
Selain itu, tipe explorer juga sangat baik dan murah hati.
Alhasil banyak orang yang menyalahartikan kebaikan si explorer sebagai tanda cinta.
Padahal sebenarnya tidak seperti itu, dan akibatnya orang lain pun akan terluka perasaannya karena mengetahui si explorer telah menjalin hubungan dengan orang lain.
Baca Juga: Tanda-tanda Pasangan Ingin Putus Darimu, Mulai dari Sibuk hingga Tak Jujur
2. The Builder
Orang bertipe builder ini didominasi dengan hormon serotonin.
Mereka sangat senang bersosialisasi, populer, dan berhati-hati.
Meskipun begitu, orang dengan tipe builder bukanlah orang yang penakut.
Bagi seseorang yang bertipe builder, keluarga merupakan hal yang paling penting, selain itu ada pun kejujuran, dan loyalitas.
Maka dari itu, mereka juga cenderung tertarik dengan orang yang bertipe builder pula.
Biasanya tipe builder memulai suatu hubungan dari komunitas atau pun persahabatan.
Mereka senang bertemu dan berkumpul dengan banyak orang, dan juga tak lupa mengajak pasangannya untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman yang lain.
3. The Director
Tipe the director ini bisa dibilang ambisius dan selalu merasa tertantang.
Ia didominasi dengan hormon testosteron.
Di mana perempuan atau laki-laki yang bertipe director akan dominan dalam memimpin, bertindak, dan sebagai pengambil keputusan.
Baca Juga: Waspada! Ini Kesalahan dalam Bertengkar yang Bisa Bahayakan Hubungan
Jika tipe explorer dan builder akan memilih pasangan yang setipe, maka ini sungguh berbanding terbalik dengan tipe director.
Orang bertipe director tidak akan tertarik dengan sesamanya, ia cenderung menaruh hati pada negotiator.
Pasalnya tipe director ini membutuhkan orang yang memahaminya.
Sayangnya, hubungan director-negotiator ini tak selamanya berjalan mulus.
Sebab kerap kali director adalah orang yang workaholic, sehingga tak memiliki waktu yang cukup untuk pasangannya.
4. The Negotiator
Berbanding terbalik dengan director, negotiator ini berkarakter baik hati, punya empati yang tinggi, dan peka.
Mereka yang bertipe negotiator didominasi dengan hormon estrogen, oleh karena itu ia mencari pasangan yang tentunya bisa mengerti.
Tipe negotiator akan cocok dengan director, karena perbedaan karakter keduanya.
Meskipun demikian, negotiator lebih sering memendam perasaan dan tidak bisa menerima komentar atau pun kritikan yang ditujukan padanya.
Baca Juga: Bisa Terjadi di Setiap Hubungan, Ini 6 Jenis dan Tanda Gaslighting
Sebab, negotiator lebih yakin pada pendapatnya sendiri.
Nah, Kawan Puan, dengan melihat keempat tipe di atas, kira-kira kamu condong ke tipe mana nih?
Walaupun diklasifikasikan menjadi empat tipe, buka berarti hal itu menjadi patokan dalam mencari pasangan ya, Kawan Puan.
Karena pada akhirnya orang akan mencari pasangan yang bisa saling percaya, menghargai dan menurunkan ego agar hubungan bisa langgeng. (*)
