Perubahan Warna Kulit Bisa Disebabkan Oleh Hiperpigmentasi dan Melasma, Apa Perbedaannya?

Ericha Fernanda - Sabtu, 17 April 2021
hiperpigmentasi.
hiperpigmentasi. freepik.com

 

Parapuan.co - Hiperpigmentasi dan melasma adalah dua kondisi kulit utama yang menyebabkan perubahan warna.

Tetapi, istilah hiperpigmentasi, pigmentasi, bintik hitam, bintik penuaan, dan melasma terkadang sering digunakan secara bergantian.

Padahal hiperpigmentasi dan melasma memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri.

Baca Juga: Tanpa Disadari 5 Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Memperparah Jerawatmu!

Melansir dari Good Housekeeping, berikut perbedaan antara hiperpigmentasi dan melasma yang menyebabkan perubahan warna kulit.

Apa itu hiperpigmentasi?

“Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang umum di mana bercak kulit lebih gelap daripada kulit di sekitarnya,” kata Hope Mitchell, dokter kulit di Pusat Dermatologi Mitchell NW Ohio, Amerika Serikat.

Hiperpigmentasi terjadi ketika sel-sel tertentu di kulit yang disebut melanosit menghasilkan terlalu banyak pigmen melanin.

Hiperpigmentasi merupakan tanda kerusakan akibat sinar matahari atau disregulasi produksi pigmen lainnya di kulit yang membuat warna kulit tidak rata.

Faktor-faktor yang menyebabkan hiperpigmentasi, antara lain:

- Jerawat

- Perubahan hormon

- Kehamilan

- Penggunaan kontrasepsi oral

- Obat-obatan tertentu yang meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari

- Trauma atau luka pada kulit

Apa itu melasma?

“Melasma adalah bentuk hiperpigmentasi yang lebih sering terlihat pada perempuan dan diperkirakan dipicu oleh paparan sinar UV dan pengaruh hormonal,” kata dr. Mitchell.

Ia menambahkan bahwa melasma dapat menyerang siapa saja.

Di dunia ini, lebih dari 6 juta perempuan diperkirakan menderita melasma, sedangkan 10% penderita melasma adalah laki-laki.

Salah satu penyebab terbesar melasma adalah hormon dan sangat umum terjadi pada kehamilan karena perempuan mengalami lonjakan perubahan hormon.

Diperkirakan bahwa estrogen bekerja pada sel-sel kulit yang menghasilkan lebih banyak pigmen dan meningkatkan jumlah tirosinase (enzim pembentuk pigmen) dalam tubuh.

Peningkatan estrogen bisa membuat sel kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Hormon bukan salah satu faktor, apapun yang meningkatkan aliran darah ke kulit bisa menyebabkan melasma.

Berikut beberapa penyebab melasma:

- Kondisi inflamasi

- Panas

- Radiasi infra merah

- Kecenderungan genetik

- Radiasi UV (paparan sinar matahari)

Baca Juga: Simak! Ini Cara Membedakan Kulit Kering dan Kulit yang Alami Dehidrasi

Apa perbedaan hiperpigmentasi dan melasma?

Hiperpigmentasi dapat muncul sebagai bintik-bintik, bintik hitam, bintik matahari, atau bercak gelap yang lebih besar.

Hiperpigmentasi dapat menutupi area kecil di wajah atau menjadi luas dan menutupi wajah.

Sedangkan, melasma biasanya terlihat seperti bercak-bercak di wajah terutama di hidung, pipi, dahi, dagu, dan bibir atas.

Melasma terkadang memengaruhi leher, lengan, punggung atas, atau semua anggota tubuh yang dapat terkena cahaya.

Jadi untuk membedakannya, Kawan Puan bisa cek di bagian tubuh mana saja bintik dan bercak muncul.

Kalau cuma di wajah, bisa jadi itu hiperpigmentasi. Kalau di tangan dan anggota tubuh lain, maka itu melasma.

Tapi tetap saja, untuk memastikannya kamu perlu berdiskusi dengan dokter kulitmu. (*)

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Eksfoliasi dan Jenisnya untuk Jaga Kebersihan Wajahmu!

Sumber: Good Housekeeping
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Kuliner Korea Viral di TikTok, 4 Manfaat Makan Kimchi untuk Kulit