Parapuan.co - Sosok Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tampaknya memang layak untuk disebut sebagai Kartini Masa Kini.
Bagaimana tidak, ia adalah panutan yang tepat bagi para perempuan yang ingin mewujudkan mimpi mencapai kesuksesan dalam berkarier sekaligus menjadi istri dan ibu yang baik.
Rupanya, untuk mencapai semua itu, Retno Marsudi melewati jalan perjuangan yang cukup panjang.
Melalui live Instagram bersama artis Maudy Ayunda, bertepatan dengan Hari Kartini 2021, Rabu (21/4/2021), perempuan kelahiran 1962 itu pun berbagi ceritanya.
Baca Juga: Ada Maudy Ayunda hingga Hwasa, Berikut Perempuan Asia dalam Forbes 30 Under 30 2021
Menurut Retno, isu-isu terkait pemberdayaan perempuan sudah banyak dibicarakan, bahkan sejak 1890-an hingga sekarang.
Ia mengambil contoh dari masa kehidupan RA Kartini yang disaksikannya dalam film biopik Kartini (2017).
Sembari memaknai Hari Kartini, Retno Marsudi menyebut bahwa sang pejuang kesetaraan itu merupakan pribadi yang telah melakukan hal luar biasa dalam pemberdayaan perempuan.
Salah satunya ialah dengan memperjuangkan kesempatan bagi perempuan untuk dapat mengenyam pendidikan.
Retno menilai kalau tindakan Kartini memperjuangkan pendidikan bagi perempuan pada masa itu menunjukkan dirinya memiliki pemikiran yang modern.
Baca Juga: Apa itu Benching? Kenali Istilah Baru dalam Tren Kencan Modern Ini
"Kehidupan sosial pada saat Kartini masih hidup, dan ide-idenya itu, akhirnya kita sampai pada kesimpulan ini sangat luar biasa," kata Retno Marsudi.
"Kebayang enggak, sih, ide semacam itu muncul pada masa antara 1879 sampai 1904 (RA KArtini dari lahir sampai meninggal). Mengenai kemajuan perempuan, pendidikan, kesetaraan dan sebagainya," imbuhnya.
"Di 2021, isu itu masih terus ada dan masih terus diperjuangkan oleh kita semua sampai saat ini. Betapa majunya pemikiran beliau pada saat itu," tuturnya lagi.
Retno juga menambahkan, Kartini ialah perempuan yang pemberani karena berani menyuarakan idenya pada masa di mana segala gerak dan laku kaum hawa serba dibatasi oleh budaya.
Lebih lanjut, Retno Marsudi juga menyinggung bahwa pemikiran-pemikiran Kartini masih terus relevan dari dulu sampai sekarang, yaitu pendidikan.
Baca Juga: Jadi Tulang Punggung Keluarga, Jessica Mila Tetap Utamakan Pendidikan
Pasalnya, pendidikan merupakan awal dari sebuah perjalanan seorang perempuan dalam mengejar mimpinya, apalagi bagi kaum milenial yang pemikirannya mestinya juga lebih maju.
Nah, Kawan Puan pun mungkin penasaran bagaimana menghidupkan kembali perjuangan Kartini untuk memberdayakan perempuan di era milenial.
Berdasarkan penjelasan dari Retno Marsudi, bisa dikatakan bahwa cara tersebut tidaklah sulit, tetapi tidak pula dapat dibilang mudah.
Retno Marsudi pun membagikan beberapa tips yang dapat dilakukan perempuan milenial dan generasi setelahnya, tentang cara mewujudkan mimpi ala Kartini:
1. Memiliki Impian dan Mulai Menetapkan Tujuan Hidup
Pertama, Kawan Puan harus mempunyai mimpi yang ingin dicapai, cita-cita yang akan diwujudkan.
Di usia remaja, penting bagi seorang perempuan memiliki impian dan mulai menetapkan tujuan hidupnya di masa depan.
Kartini juga memulai dengan hal yang sama, yakni memimpikan akan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Kesetaraan Gender Dapat Berlaku di Rumah
2. Bekerja Keras untuk Mencapai Tujuan
Kedua, setelah menetapkan cita-cita dan tujuan, bekerja keraslah untuk meraihnya.
Hal ini bisa kamu lakukan dengan belajar giat, misalnya.
Selain belajar, perkaya pula dirimu dengan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan impianmu sehingga kamu semakin dekat untuk menujunya.
3. Berinvestasi untuk Mimpi
Ketiga, yang tak kalah penting adalah berinvestasi untuk mimpi, artinya mulai melangkah sedikit demi sedikit.
Investasi juga meliputi memiliki kemauan keras dalam mewujudkan apapun keinginanmu, sehingga kamu tidak mudah menyerah karena berbagai sebab.
Percaya pada diri dan mimpimu, kemudian berjuanglah di jalan yang telah kamu pilih dan jangan pernah berbalik arah. (*)