Selain 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Ini Kalimat Bijak Lain dari RA Kartini

Vregina Voneria Palis - Rabu, 21 April 2021
Kutipan R.A. Kartini
Kutipan R.A. Kartini

Parapuan.co - Kawan Puan, setiap tanggal 21 April kita selalu merayakan Hari Kartini.

Tanggal 21 April ini dipilih untuk memperingati jasa pahlawan nasional Kartini karena itulah tanggal lahir dari Raden Ajeng Kartini atau yang lebih kita kenal dengan RA Kartini.

Kartini merupakan sosok yang fenomenal karena jasanya yang memperjuangkan hak-hak perempuan.

Baca Juga: Dibesarkan Ibu Tunggal, Reza Rahadian Petik Pelajaran Luar Biasa

Perempuan kelahiran Jepara ini juga memiliki karya yang cukup terkenal yakni buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Melansir dari Kompas.com, buku tersebut berisi tentang arsip surat-menyurat antara Kartini dan sahabat penanya yang berkewarganegaraan Belanda.

Di dalam surat-suratnya, Kartini menuliskan banyak gagasannya mengenai kekangan sistem feodal dan kolonial yang menghambat kemajuan bangsa pribumi Indonesia.

Nah Kawan Puan, untuk memperingati hari Kartini ini, ada beberapa kutipan kata-kata bijak yang dikemukakan oleh Raden Ajeng Kartini yang bisa kamu gunakan.

Baca Juga: Viral Curhat Seorang Perempuan Soal Nicholas Saputra Saat Antre Divaksin

Melansir dari Tribunnews, berikut kutipan kata-kata bijak RA Kartini yang dirangkum dari buku Celoteh R.A. Kartini: 232 Ujaran Bijak sang Pejuang Emansipasi karya Ahmad Nurcholish.

Yuk kita simak!

1. "Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga pendidik budi pekerti."

2. "Tetapi apalah artinya pandai dalam ilmu yang hendak diajarkan itu, apabila ia tidak dapat menerangkannya secara jelas kepada murid-murid."

3. "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."

4. "Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi perempuan sepenuhnya."

5. "Untuk sementara didiklah, berilah pelajaran kepada anak-anak perempuan kaum bangsawan: dari sinilah peradaban bangsa harus dimulai. Jadikanlah mereka ibu-ibu yang cakap, cerdas, dan baik. Maka mereka akan menyebarluaskan peradaban di antara bangsanya."

6. "Adalah suatu pertolongan dan bantuan besar sekali bagi orang laki-laki jika perempuan berbudi tinggi dan terpelajar."

Baca Juga: Makna Karangan Bunga yang Dikirimkan Meghan Markle Saat Pemakaman Pangeran Philip

7. "Ketidaksetaraan perempuan ini akibat dari dibatasinya akses perempuan untuk memperoleh pengetahuan sehingga perempuan menjadi bodoh. Sehingga cara satu-satunya adalah perempuan harus sekolah."

8. "Simpati itu bagi kami merupakan kepuasan, kekuatan, bantuan, kegembiraan, dan hiburan."

9. "Dan gadis-gadis terutama sangat susah hidupnya, karena mereka telah berada di tempat di mana alam setiap hari diperkosa. Bukankah itu memerkosa kodrat alam namanya, apabila perempuan harus tinggal dengan damai serumah dengan madunya?"

Baca Juga: Taylor Swift Jadi Perempuan Pertama dengan Tiga Album No.1 di Tangga Lagu Billboard 200

10. "Bahwa kebahagiaan perempuan yang paling tinggi, sejak berabad-abad yang lalu bahkan juga sampai saat ini adalah hidup selaras bersama laki-laki."

11. "Rampaslah semua harta benda saya, asalkan jangan pena saya."

12. "Pendidikan sekolah bagi anak-anak pada waktu sekarang merupakan hal yang biasa sekali, tetapi kalau jumlah anak mencapai 25 orang, bagaimana mungkin pendidikan yang sebaik-baiknya itu dapat diusahakan bagi mereka semua? Orang tidak berhak melahirkan anak apabila dia tidak mampu menghidupinya."

13. "Bila orang hendak sungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuhan budi harus sama-sama dimajukan."

14. "Sungguh, anak bangsa itu sendiri, orang perempuan harus memperdengarkan suaranya! Masih akan dapatkah dengan tenang orang mengatakan 'keadaan mereka baik' kalau orang melihat dan mengetahui semuanya, yang telah kami lihat dan kami ketahui itu?"

15. "Dan terhadap pendidikan itu janganlah hanya akal yang dipertajam, tetapi budi pun harus dipertinggi."

Baca Juga: Ibu Aktor Mark Wahlberg, Alma Wahlberg, Wafat pada Usia 78 Tahun

16. "Apabila kami menghendaki orang lain mengikuti jejak kami, maka contoh yang kami berikan haruslah sesuatu yang berbicara, menimbulkan rasa kagum dan keinginan untuk menirunya."

17. "Kami anak-anak perempuan tidak boleh mempunyai pendapat, kami harus menerima dan menyetujui serta mengamini semua yang dianggap baik oleh orang lain."

18. "Banyak emansipasi bukanlah untuk persamaan derajat, emansipasi adalah pembuktian diri yang seimbang antara raga yang tangguh, namun hati senantiasa patuh. Emansipasi ada penerimaan. Penerimaan diri bahwa setiap tempat ada empu yang dikodratkan dan dipantaskan."

Baca Juga: Ganindro Bimo Sakit Hati Saat Istri Disuruh Program Hamil Oleh Netizen

19. "Saya akan mengajar anak-anak saya, baik laki-laki maupun perempuan untuk saling memandang sebagai makhluk yang sama. Saya akan memberikan pendidikan yang sama kepada mereka, tentu saja menurut bakatnya masing-masing, Lagi pula, saya bermaksud akan menghapuskan batas yang menggelikan antara laki-laki dan perempuan yang dibuat orang sedemikian cermatnya."

20. "Pendidikan untuk perempuan sangat penting dalam konteks mendukung perannya sebagai istri dan ibu yang bermimpi besar. Tapi kalau salah kaprah dan menelantarkan anak-anaknya, berarti sama saja dengan membodoh lagi."

21. "Biarkan orang banyak itu bodoh, maka kekuasaan atas mereka ada di tangan kita! Kiranya demikianlah semboyan kebanyakan pembesar. Mereka tidak suka melihat orang-orang lain juga menginginkan pengetahuan dan kemajuan."

22. "Tidak perlu penjelasan kenapa kemajuan kepandaian masyarakat Bumiputra tidak dapat pesat, apabila dalam hal itu perempuan terbelakang. Setiap waktu kemajuan perempuan itu ternyata merupakan faktor penting dalam peradaban bangsa."

23. "Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama bekerja mengubah keadaan yang tak terderita ini."

24. "Dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu."

Baca Juga: Bikin Baper Lagi, Al dan Andin dari Ikatan Cinta Bakal Pamer Kemesraan di Shopee Big Ramadan Sale TV Show

24. "Pandai itu tidak merupakan kebahagiaan untuk setiap orang. Celakalah apabila orang dapat berpikir tetapi tidak boleh; apabila orang dapat merasa, mampu dan mau, tetapi tidak boleh. Lebih baik tetap bodoh saja."

25. "Kami manusia, seperti halnya orang laki-laki. Aduh, berilah izin untuk membuktikannya. Lepaskan belenggu saya! Izinkan saya berbuat dan saya akan menunjukkan, bahwa saya manusia. Manusia seperti laki-laki."

26. "Kecerdasan otak saja tidak berarti segala-galanya. Harus ada juga kecerdasan lain yang lebih tinggi, yang erat berhubungan dengan orang lain untuk mengantakan orang ke arah yang ditujunya. Di samping otak, juga hati harus dibimbing, kalau tidak demikian peradaban tinggal permukaannya saja."

Baca Juga: Kabar Duka, Bapak Mertua Dian Sastrowardoyo Meninggal Dunia

27. "Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain."

28. "Jika kita tidak mencari pengetahuan, maka hidup kita tidak akan bahagia dan kehidupan kita akan semakin mundur."

29. "Karena bila taraf hidup kesenian suatu bangsa tinggi, maka budi bangsa itu sendiri adalah suatu puisi."

30. "Habis gelap terbitlah terang."

31. "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam."

32. "Jangan bangkitkan cita-cita yang pasti akan mati. Janganlah hendak bermimpi bila lebih dulu telah diketahui nanti akan bangun dengan teramat mengecewakan."

33. "Jangan kau katakan saya tidak dapat, tetapi katakan saya mau."

Baca Juga: Kisah Hidup Aktris Audrey Hepburn akan Diangkat ke Drama Televisi

34. "Kami mengira kami tahu banyak sekali, tapi sesungguhnya kami tidak tahu apa-apa. Kami mengira kami mempunyai kemauan, kemauan besi. Kami mengira kami dapat memindahkan gunung tetapi nyatanya hanya setitik air mata pedih, sekejap pandangan mata duka cita dari mata yang kami sayangi dan patahlah kekuatan kami."

35. "Pergilah, bekerjalah untuk mewujudkan cita-citamu. Bekerjalah untuk kebahagiaan ribuan orang-orang tertindas oleh hukum yang lalim dengan paham yang keliru tentang benar dan salah, tentang baik dan jahat. Pergilah, pergilah, tanggunglah derita dan berjuanglah tetapi bekerjalah untuk sesuatu yang kekal."

36. "Dalam hatinya karena perlawanan terhadap keadaan zaman, jiwanya menjadi matang. Ia tidak akan, tidak mau tunduk. Ia harus menempuh jalan baru."

Baca Juga: Channing Tatum Pamerkan Hasil Dandanan Putrinya Lewat Foto Selfie!

37. "Percayalah akan masa depan."

38. "Para lanjut usia, jangan menolak segala yang baru. Ingatlah, bahwa semua yang sekarang sudah tua, juga pernah baru."

39. "Ketidaksetaraan inilah yang menyebabkan ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi."

40. "Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yang baik."

41. "Kami yakin, apabila seseorang berani memulai, banyak yang akan mengikuti."

42. "Angkatan muda, tiada pandang laki-laki atau perempuan wajiblah berhubungan. Masing-masing secara sendiri-sendiri dapat berbuat sesuatu untuk memajukan, meningkatkan derajat bangsa kami. Tetapi apabila kami bersatu, mempersatukan kekuatan kami, bekerja bersama-sama, maka hasil usaha kami akan lebih besar. Bersatu kita kukuh dan berkuasa."

43. "Kita harus hidup bersama-sama dan untuk semua manusia. Tujuan hidup kita ialah membuat hidup lebih indah."

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Tradisi Sambut Ramadhan di Berbagai Negara

44. "Sudah jauh dan lama kami mencari, dan kami tiadalah tahu, amat dekatnya, senantiasa pada kami barang yang kami cari itu, ada di dalam diri kami sendiri."

45. "Perbuatan saya itu akan lebih banyak menarik hati orang sebangsa saya daripada seribu kata ajakan yang gembira-gembira."

46. "Bagaimana mungkin seorang pria dan wanita dapat mencintai satu dengan yang lain ketika mereka baru berjumpa pertama kali dalam kehidupan ini setelah mereka terikat dalam pernikahan?"

47. "Kita berharap untuk dicintai--bukan ditakuti."

Baca Juga: Pilih Berteman, Pertunangan Jennifer Lopez dan Alex Rodriguez Berakhir

48. "Tiada hal yang lebih indah selain dapat menerbitkan senyum di wajah mereka yang kita cinta."

49. "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."

50. "Betapa ganjil telah ajaibnya rasa kasih sayang itu: tidak mau dipaksa, tidak mau diikat dimana pun juga. Datang tanpa diundang, tidak disangka-sangka. Dan dengan sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yang menjenguk jauh ke dalam kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua jiwa yang sampai sekarang belum mengenal dengan ikatan-ikatan erat!"

Nah itu dia kumpulan kalimat bijak dari RA Kartini.

Kawan Puan juga bisa lo menggunakan kalimat-kalimat bijak tersebut untuk turut merayakan Hari Kartini di sosial media! (*)

 

Sumber: Kompas.com,tribunnews
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Selain 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Ini Kalimat Bijak Lain dari RA Kartini