Manfaatkan Jaringan E-Commerce, UMKM asal Solo Ekspor Batik dan Kebaya ke Negara Tetangga

Imalay Naomi Lasono - Rabu, 21 April 2021
Ilustrasi berbelanja melalui e-commerce.
Ilustrasi berbelanja melalui e-commerce. pixabay.com/justynafaliszek

Parapuan.co - Kehadiran program Shopee Ekspor membuka peluang bagi membuka pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengekspor produknya ke negara tetangga.

Manfaat tersebut dirasakan oleh pelaku UMKM asal Solo yang mengikuti program tersebut, yaitu Herawan dan Raras Putri.

Herawan selaku pemilik toko online kebayamurmer di Shopee mengaku bahwa sejak awal bergabung dengan program tersebut peningkatan pesanan terjadi secara signifikan.  

Pesanan dari pelanggan di mancanegara terus bergulir, meski jumlahnya belum melampaui pesanan dari dalam negeri. Herawan menjelaskan, saat ini komposisi pesanan yang ia terima 40 persen untuk konsumen ekspor dan 60 persen berasal dari konsumen lokal. 

"Melalui jaringan Shopee Ekspor toko online kebayamurmer dapat ditemukan pada platform Shopee di lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam," terang pria asal Laweyan tersebut. 

Adapun mayoritas pesanan ekspor paling banyak diterima Herawan dari Malaysia dan Thailand. 

Jumlah pesanan ekspor yang terus meningkat tersebut, kata Herawan, tak lepas dari  dukungan dan pendampingan yang diberikan Shopee selama program Shopee Ekspor. 

Baca Juga: Bikin Baper Lagi, Al dan Andin dari Ikatan Cinta Bakal Pamer Kemesraan di Shopee Big Ramadan Sale TV Show

Dengan pencapaian tersebut, Herawan mengaku dirinya semakin terpacu mengembangkan produk untuk dapat lebih bersaing di pasar ekspor. Selain itu, meningkatkan kualitas produk kebayanya. 

Ia berencana untuk memodifikasi produk dengan desain baru yang lebih bisa diterima dan sesuai dengan preferensi konsumen luar negeri. Misalnya, desain kebaya berciri Melayu khusus untuk konsumen Malaysia.

Sebagai informasi, Herawan sebenarnya sudah menjadi seller Shopee selama tiga tahun terakhir.

"Sudah 3 tahun saya bergabung dengan Shopee dan saya sangat senang karena sangat membantu (penjualan) toko offline saya. Selain itu, berbagai program di Shopee menarik banyak konsumen, khususnya Gratis Ongkir Extra," kata Herawan. 

Ia merasa beruntung memutuskan untuk bergabung dengan e-commerce. Sebab, e-commerce tak hanya membantunya menjangkau lebih banyak pelanggan tapi juga beradaptasi di tengah kondisi pandemi. 

Di masa pandemi seperti ini, Herawan merasa konsumen banyak yang lebih memilih untuk berbelanja secara online.

Selain Herawan, pemilik toko online Sankara.id, Raras Putri, juga merasakan manfaat serupa dari program Shopee Ekspor.

Baca Juga: Kawan Puan yang Gemar Sinetron Ikatan Cinta, Al dan Andin Akan Tampil di Shopee Big Ramadan Sale TV Show

Raras mengungkapkan tokonya sebenarnya sudah beberapa kali mendapat pesanan kain batik dari luar negeri melalui media sosial. Namun, program tersebut membuat penjualan ekspornya semakin berkembang. 

“Sejak ada program Shopee Ekspor,  pesanan ekspor saya semakin berkembang. Apalagi karena didukung fitur Gratis Ongkir, penjualan batik saya semakin meningkat dan pembeli dari media sosial kini dialihkan ke Shopee,” ujarnya.

Raras juga merupakan seller Shopee yang aktif mengunggah video dan foto untuk mendukung penjualan di halaman produknya.

Hal ini ia lakukan untuk meningkatkan kredibilitas Sankara.id di mata pembeli.  Menurutnya, dengan menampilkan foto produk yang berkualitas, pelanggan akan lebih percaya untuk membeli.

Selain itu, ia pun memastikan bahwa kualitas produk yang sampai ke tangan pembeli sama dengan yang terlihat di gambar.  

Melihat perkembangan pada penjualan batiknya di pasar ekspor, Raras berencana membuat baju anak dengan motif batik khusus untuk konsumen di luar negeri. Kualitas pun ia tingkatkan kembali. 

Saat ini, Sankara.id memiliki toko di platform Shopee yang beroperasi di enam negara, yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Adapun untuk mayoritas pesanan ekspor batik dari toko Sankara.id berasal dari Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

Baca Juga: Kisah Seorang Pelaku UMKM dalam Memberdayakan Perempuan Disekitarnya

Program Shopee Ekspor diinisiasi Shopee sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM Indonesia dan program pemerintah untuk mendorong terciptanya 500.000 eksportir baru. 

Direktur Eksekutif Shopee Handhika Jahja mengatakan bahwa UMKM Solo memiliki potensi di pasar ekspor.

“Data kami mencatat ada 40.000 UMKM Solo yang terdaftar dan 5.000 di antaranya memiliki toko ekspor aktif. Angka ini tentu masih bisa terus ditingkatkan melalui program yang akan kami jalankan bersama Pemerintah Kota Solo,” ujarnya.

Untuk diketahui, e-commerce Shopee saat ini memiliki program ekspor bagi UMKM. Dalam program tersebut, Shopee memberikan akses pasar ekspor bagi UMKM dalam negeri untuk menjual produknya melalui jaringan internasional Shopee.

Sebagai informasi, Shopee akan menggelar program UMKM Solo Go Ekspor pada 23-24 April 2021 mendatang.

Program yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tersebut memberikan berbagai pelatihan bagi UMKM, bantuan pendanaan, dan akses ke pasar ekspor di Asia Tenggara bagi UMKM Solo.

 

 

 



REKOMENDASI HARI INI

Manfaatkan Jaringan E-Commerce, UMKM asal Solo Ekspor Batik dan Kebaya ke Negara Tetangga