Parapuan.co - Pemerintah mendukung penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalanan.
Dukungan pemerintah tersebut diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Berawal dari Polusi Udara, Beginilah Sejarah Peringatan Hari Bumi Sedunia
Kedua menteri menyampaikan dukungannya ketika menghadiri konferensi pers virtual yang digelar oleh penyedia layanan transportasi online Grab pada Kamis (22/4/2021).
“Kami mendukung penggunaan KBLBB lewat pengadaan mobil listrik, skuter listrik, dan lainnya di Indonesia,” ucap Arifin dalam acara tersebut.
Pemerintah sendiri memang telah menargetkan sebanyak dua juta unit KBLBB dioperasikan di ruas-ruas jalan Indonesia per 2025.
Agar target tercapai, Arifin menjelaskan bahwa per April 2021, Kementerian ESDM sudah membangun 122 stasiun pengisian daya (charging station) untuk KBLBB di 83 titik di Indonesia.
“Stasiun pengisian daya itu terdapat di hotel, pusat perbelanjaan, area parkir di sepanjang jalan tol, dan seterusnya,” kata Arifin.
Namun, dia tidak merinci lebih jauh stasiun pengisian daya tersebut berada di kota atau kabupaten mana saja.
Baca Juga: Rayakan Hari Bumi Sedunia, Ini 6 Cara Ajarkan Anak Cinta Lingkungan
Sementara, Luhut mengemukakan bahwa keberadaan KBLBB terbilang penting demi menciptakan bumi yang lebih hijau dan bersih.
Selain beralih ke KBLBB, tindakan prolingkungan seperti menanam pohon dan mendaur ulang sampah pun sama pentingnya untuk keberlangsungan bumi.
“Untuk menetralkan jejak karbon di bumi kita, caranya dengan menanam pohon dan mendaur ulang sampah,” ujar Luhut dalam acara tersebut.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia terus berupaya untuk meninggalkan energi berbasis fosil dan beralih ke penggunaan energi baru terbarukan.
Ini karena energi berbasis fosil termasuk salah satu sumber emisi karbon yang dapat merusak alam.
“Kita tak terlalu lama lagi akan meninggalkan energi fosil dan akan masuk (menggunakan) energi baru terbarukan untuk menghindari pemanasan global. Target ini akan terus kita dorong,” ujar Luhut.
Baca Juga: Tak Cuma di Hari Bumi, Ini Pentingnya Udara Bersih Bagi Penderita Asma
Selain itu, meski pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi nol emisi karbon (net zero emission) pada 2060, namun dirinya ingin target ini dapat terwujud lebih cepat.
“Akan kita dorong terus target (nol emisi karbon) ini sehingga bisa (terwujud) lebih cepat dari yang kita sebutkan sebelumnya, yakni 2060. Pemerintah akan bekerja keras untuk ini,” tegas Luhut.(*)