Hilang di laut sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari bagian utara Pulau Bali, KRI Nanggala-402 berisi 53 orang yakni Letkol Laut Heri Octavian selaku komandan satuan KRI Nanggala-402, 49 anak buah kapal (ABK) dan tiga personel senjata.
Sudah menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia sejak 1981, KRI Nanggala-402 sarat sejarah lho, Kawan Puan. Berikut sekelumit sejarah KRI Nanggala-402, seperti dilansir dari Tribunnews.com:
Pertama Tiba di Indonesia pada 8 Oktober 1981
KRI Nanggala-402 pertama kali berlabuh di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Oktober 1981.
Dengan berat mencapai 1.395 ton dan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter, kapal selam tersebut menempuh perjalanan yang sangat jauh dari negara pembuatnya, Jerman.
Dibuat di Jerman pada 1981, kapal selam tersebut bertipe U-209/1300.
Diresmikan sebagai KRI Dua Minggu Kemudian
Pada 21 Oktober 1981, Menteri Pertahanan dan Keamanan merangkap Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) kala itu, Jenderal M. Yusuf, meresmikan kapal selam itu sebagai KRI.
Peresmian dilangsungkan di Dermaga Ujung, Surabaya. Personel militer yang menjadi komandan pertama kapal selam tersebut adalah Letnan Kolonel Laut Armanda Aksy. Sayangnya, tak diinformasikan kapan Armanda mulai ditugaskan sebagai komandan KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Kapal Selam TNI AL, KRI Nanggala-402 Dilaporkan Hilang Kontak di Laut Bali