Parapuan.co - Saat kita membaca atau mendengar kisah korban pelecehan seksual, seringkali mereka mengungkapkan bahwa saat pelecehan seksual terjadi, tubuh mereka seketika kaku dan terdiam.
Sering kita temukan, komentar netizen yang menyalahkan korban karena tidak melawan, padahal tubuh korban seketika kaku dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh seseorang ketika pemerkosaan terjadi?
Baca Juga: Kekerasan Seksual Tak Pandang Gender, Pria Remaja di Probolinggo Jadi Korban Pemerkosaan
Rasa kaku pada tubuh merupakan hal umum terjadi saat tubuh kita terkejut dan ingin melakukan penyerangan.
Resistensi aktif dianggap sebagai reaksi normal saat pemerkosaan terjadi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mirip dengan hewan, manusia yang dihadapkan dengan ancaman dapat mengeluarkan reaksi yang penghambatan motorik.
Hal tersebut dikenal dengan istilah Tonic Immobility (TI).
Melansir dari Scientificamerican.com, TI adalah keadaan kelumpuhan tubuh yang tidak disengaja, di mana individu tidak dapat bergerak atau berbicara.
Pada hewan, reaksi ini dianggap sebagai pertahanan adaptif terhadap serangan predator ketika bentuk pertahanan lain tidak memungkinkan.
Masih sedikit penelitian dan informasi mengenai Tonic Immobility yang dapat diakses dengan bebas, meskipun telah ada penelitian kepada tentara dalam pertempuran serta penyintas pelecehan seksual.