"Pada fase subsunk, nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih selamat. Kita evakuasi, baik nanti ke Surabaya atau nanti ke Banyuwangi. Nanti akan kita lanjutkan ke proses berikutnya," jelas Yudo lagi.
Pada Rabu dini hari, KRI Nanggala-402 dan 53 awaknya sedang mengikuti geladi resik penembakan torpedo di perairan utara Bali.
Ketika KRI Nanggala-402 menanti instruksi untuk meluncurkan torpedo, kapal selam buatan Jerman itu tiba-tiba hilang kontak.
Baca Juga: Fakta KRI Nanggala-402, Kapal Selam TNI AL yang Hilang Kontak di Laut Bali
Kapal selam berusia sekitar 40 tahun ini sempat diduga mengalami mati listrik total, sehingga diperkirakan tenggelam di kedalaman 600 meter sampai 700 meter.
KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut latihan Gugus Tugas Penembakan Senjata Strategis TNI AL di laut Bali yang rencananya digelar pada Kamis (22/4/2021).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, didampingi Yudo, rencananya menghadiri langsung latihan tersebut.
Namun akibat peristiwa tragis ini, latihan dibatalkan.(*)