Ini Alasan Orang Melakukan Victim Blaming pada Korban Pelecehan Seksual

Alessandra Langit - Minggu, 25 April 2021
Ilustrasi korban pelecehan seksual
Ilustrasi korban pelecehan seksual Freepik

Parapuan.co - Bukan hal yang baru, ketika terjadi kasus pelecehan di Indonesia, sering kali justru membebankan semua risiko pada korban.

Kita yang menyaksikan bagaimana hukum bekerja kepada korban mungkin berpikir, kenapa banyak dari netizen yang memilih untuk menyalahkan korban pelecehan seksual?

Ironisnya, tidak sedikit badan hukum yang juga menempatkan tanggung jawab sepenuhnya pada korban.

Atau bahkan mungkin kita sendiri pernah tanpa sengaja menyalahkan korban dengan mempertanyakan, “Kamu memang pakai baju apa saat dilecehkan?”, “Kamu lupa kunci pintu rumah ya?”, “Kenapa kamu tidak teriak saja?”.

Baca Juga: Bikin Sedih, Korban Pemerkosaan di 6 Negara Asia Selatan Ini Justru Harus Tes Vagina untuk Buktikan Kasusnya

Tindakan menyalahkan korban pelecehan seksual atau yang biasa disebut victim blaming ini akan membuat para korban menyalahkan diri sendiri.

Mereka mungkin akan meyakinkan diri sendiri karena telah melakukan sesuatu yang salah.

Atau menganggap diri mereka lemah karena tidak melakukan sesuatu untuk menghentikannya.  

Alih-alih membuat korban tegar, perilaku victim blaming dari masyarakat hanya akan membuat mereka semakin terpuruk dalam keadaan. 

Maka dari itu penting bagi kita semua untuk mengetahui dampak victim blaming bagi para korban.

Kita perlu membantu para korban pelecehan seksual untuk merasa didengar dan dipahami.

Melansir dari Verywellmind.com, berikut penjelasan mengenai victim blaming yang harus kita perhatikan.

Sumber: Verywellmind.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ini Alasan Orang Melakukan Victim Blaming pada Korban Pelecehan Seksual