Pengaruh gula bagi suasana hati
Gula juga mempengaruhi suasana hati.
Pada sebuah Studi yang diterbitkan oleh Diabetes Care menemukan bahwa penderita diabetes tipe 2 merasakan peningkatan perasaan sedih dan cemas selama hiperglikemia akut.
Salah satu studi terbesar terkait gula dengan depresi yang terdaftar dalam studi Whitehall II, menemukan tingkat konsumsi gula yang lebih tinggi dikaitkan dengan depresi yang lebih besar.
Studi yang diterbitkan pada tahun 2017 itu menemukan individu dengan tingkat konsumsi gula tinggi lebih mungkin untuk didiagnosis dengan gangguan mental.
Baca Juga: Setup Roti Tawar, Makanan Manis yang Bisa Menemanimu Berbuka
Pengaruh gula bagi kapasitas mental
Glukosa darah yang meningkat akan merusak pembuluh darah.
Kerusakan pembuluh darah adalah penyebab utama komplikasi vaskular dari diabetes.
Komplikasi vaskular menyebabkan kerusakan organ lain pada tubuh seperti kerusakan pembuluh darah di otak dan mata yang menyebabkan retinopati.
Sebuah studi terhadap penderita diabetes menunjukkan bahwa pasien mengalami kerusakan otak progresif yang menyebabkan penurunan daya tangkap dan belajar, memori, kecepatan motorik, dan fungsi kognitif lainnya.
Bila tubuh kita dipenuhi kadar glukosa yang tinggi, maka kapasitas mental kita berkurang karena kadar HbA1c yang lebih tinggi.
Baca Juga: Selain untuk Skincare, Ini 5 Manfaat Centella Asiatica untuk Kesehatan
Setelah membaca penjelasan di atas, Kawan Puan dapat mempertimbangkan kembali jumlah konsumsi gula per hari untuk menjaga kesehatan dan perkembangan otak.
(*)