Parapuan.co – Eksfoliasi merupakan proses penting untuk membersihkan kulit ya, Kawan Puan.
Eksfoliasi bisa membantu menjaga kebersihan pori-pori kulit dari polusi, debu, paparan sinar matahari, dan sisa produk kecantikan.
"Eksfoliasi secara kimiawi maupun fisik membantu menjaga kelembapan, meratakan warna dan tekstur kulit, serta membuka pori-pori,” kata Shari Marchbein seorang dokter kulit bersertifikat di New York City.
Baca Juga: Hati-Hati Iritasi, Ini 5 Aturan Penting Eksfoliasi untuk Si Kulit Sensitif
Seperti penjelasan Shari tadi, ada dua jenis eksfoliasi, yakni eksfoliasi kimiawi dan eksfoliasi fisik.
Eksfoliasi fisik contohnya adalah scrub wajah dan eksfoliasi kimiawi seperti pemakaian toner.
Keduanya merupakan metode yang bagus untuk menghilangkan sel kulit mati, minyak berlebih, dan kotoran pada kulit.
Namun, Kawan Puan harus berhati-hati saat melakukan eksfoliasi supaya tidak terjadi over exfoliation.
Seperti dilansir dari laman Allure, eksfoliasi berlebihan bisa menyebabkan beberapa masalah pada kulit.
Apa saja dampak eksfoliasi berlebihan?
Menurut Joshua Zeichner, dokter kulit bersertifikat New York, eksfoliasi berlebihan dapat membuat retakan kecil di pelindung kulit yang bisa menyebabkan hilangnya hidrasi dan peradangan.
Kalau Kawan Puan merasa wajah lebih gatal dan meradang dari biasanya, kebiasaan eksfoliasi berlebihan bisa jadi penyebabnya.
"Efek jangka pendek termasuk iritasi atau peradangan pada kulit," jelas Mona Gohara, ahli kulit bersertifikat yang berbasis di Connecticut.
“Jika terasa perih saat kamu mencuci muka atau menggunakan produk, maka mungkin saja kamu melakukannya secara berlebihan," kata Mona lebih jauh.
Kondisi eksfoliasi berlebihan ini berlaku untuk eksfoliasi fisik scrub wajah dan eksfoliasi kimiawi seperti pemakaian toner.
"Efek jangka pendek termasuk kemerahan, gatal, nyeri, dan bercak seperti eksim," kata Melanie Palm dokter kulit bersertifikat di San Diego.
Baca Juga: Pelembab dengan Ekstrak Buah Semangka untuk Memperkuat Skin Barrier
Bagi yang memiliki kulit sensitif, maka eksfoliasi berlebihan juga bisa menyebabkan pembuluh darah rusak.
Jika lapisan terluar dari epidermis tidak mengandung cukup air, kulit bisa menjadi iritasi, kehilangan elastisitas, nampak kering, kasar, dan bersisik.
Parahnya, dampak eksfoliasi berlebih juga bisa menyebabkan warna kulit menjadi merah muda dan menimbulkan ruam atau eksim.
Lalu, bagaimana cara menyembuhkan kulit akibat eksfoliasi berlebih?
Cara menyembuhkan kulit akibat eksfoliasi berlebihan tentu saja dengan menghentikan pemakaian produk.
Terutama produk skincare dengan kandungan asam glikolat atau serum dengan asam salisilat.
Kawan Puan bisa menggunakan pembersih dengan tekstur yang lebih lembut sebagai ganti produk yang bisa mengeksfoliasi.
Lalu, jangan melakukan eksfoliasi kulit wajah lebih dari sekali seminggu untuk jenis kulit normal.
Sedangkan untuk jenis kulit kombinasi atau berminyak eksfoliasi bisa dilakukan sampai dengan tiga kali seminggu.
Sebelum menggunakan produk eksfoliasi, uji juga produknya apakah cocok dengan kulit Kawan Puan, ya. (*)
Baca Juga: Ketahui Apa Itu Eksfoliasi dan Jenisnya untuk Jaga Kebersihan Wajahmu!