Sering Diabaikan, Ternyata Ini Pentingnya Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Arintha Widya - Selasa, 27 April 2021
ilustrasi mengatur keuangan
ilustrasi mengatur keuangan freepik.com

Jangan lupa, Kawan Puan juga perlu membuat pos ketiga untuk dana darurat jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak.

"Kemudian, ada lagi yang kita sisihkan untuk dana darurat. Untuk tabungan kita, buat jaga-jaga berapa sih yang kita sisihkan di situ."

Bukan itu saja, jika memungkinkan, Ninet juga menyarankan supaya kita mempunyai pos tabungan atau investasi.

Baca Juga: Lakukan Ini Agar Anak-Anak Mampu Mengatur Keuangannya Sendiri

Namun, jumlah tabungan ini bisa bervariasi rasionya tergantung kebutuhan tiap orang atau keluarga.

Meski begitu, ia menuturkan agar rasio tabungan disisakan sebanyak kurang lebih 20 persen dari pendapatan.

Senada dengan itu, pengeluaran untuk cicilan utang juga perlu dibatasi, yakni tidak boleh lebih dari 30 persen pendapatan.

Kalau lebih, berarti ada yang pengeluaran rutin bulanan yang harus dikorbankan, semisal mengurangi pengeluaran untuk internet atau pulsa.

"Kalau sudah lebih dari 30 persen berarti ada pos yang harus dikorbankan. Makanya penting buat anggaran setiap bulan," tutup Ninet. (*)

Sumber: Nova.grid.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania