Terbang Tanpa Penumpang, Begini Suka Duka Jadi Pramugari saat Pandemi

Arintha Widya - Rabu, 28 April 2021
Mantan pramugari Sriwijaya Air, Aldila Nesya
Mantan pramugari Sriwijaya Air, Aldila Nesya Instagram @aldilanesya

Sharon mengaku, sekalipun terbang, ia hanya berada di dalam kabin pesawat yang kosong dan tidak melakukan apapun.

"Aku awalnya menyangkal semua ini untuk waktu lama. Tapi lihat, apa yang terjadi sekarang sudah tidak bisa disangkal lagi," kata Sharon kepada SELF.

"Akhir-akhir ini hampir tidak ada yang bisa kulakukan di tempat kerja. Kami kebanyakan menerbangkan pesawat kosong dan menjadi satu-satunya orang di pesawat."

"Dalam penerbangan di hari lain, katanya kami akan memiliki 100 penumpang, dan kemudian hanya 30 yang muncul," imbuh Sharon lagi.

Baca Juga: Pertama Bawa Anak Naik Pesawat? Ini Cara Mudah Supaya Telinga si Kecil Tak Sakit

Sang pramugari menambahkan, bahwa sekalipun banyak penumpang di pesawat, mereka bersikap berbeda dari sebelum pandemi.

Kini, penumpang menjaga jarak, tidak mau berdekatan dengan para kru dan tidak memesan makanan apapun di dalam pesawat.

"Mereka pasti sangat waspada dengan masker. Mereka tidak ingin aku berada di dekat mereka. Mereka tidak menginginkan makanan apapun," ujar Sharon lagi.

"Kami semua berusaha menjaga jarak. Tetapi jika ada 250 orang di dalam pesawat, menjaga jarak bukanlah pilihan," ucapnya.

Baca Juga: Singapura Bakal Terima Pengunjung dengan IATA Travel Pass Mulai 1 Mei 2021

Meski penerbangan sepi dan terkadang merasa seperti pengangguran, Sharon mengaku masih enggan meninggalkan pekerjaannya sebagai pramugari.

"Entahlah. Ini hidupku. Ini yang aku lakukan. Aku menyukai apa yang kukerjakan," terang Sharon.

"Jika mereka masih menerimanya dan aku bagian dari komunitas, berarti aku tidak akan berhenti kecuali harus berhenti dengan alasan kesehatan personal," tutupnya.(*)

Sumber: SELF
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Banyak Tanggal Merah, Ini Daftar Festival Budaya Hong Kong dan Pertunjukan Kembang Api di Bulan Mei