Parapuan.co - Kawan Puan ikut menyaksikan Arisan Parapuan pada Kamis, 29 April 2021 malam kemarin?
Di program tersebut, Kawan Puan dikenalkan pada empat tipe mimpi perempuan yang dirangkum oleh periset Parapuan, yaitu Lintang Maraya.
Menurut hasil riset, perempuan sejak sebelum kemerdekaan hingga era reformasi memiliki tipe mimpi yang berbeda.
Baca Juga: Arisan Parapuan Ajak Perempuan Indonesia untuk Mewujudkan Mimpinya
Sebelum kemerdekaan, perempuan memiliki mimpi kolektif di mana mereka berjuang demi mendapatkan akses untuk mendapatkan pendidikan.
Pasca kemerdekaan, perempuan bermimpi untuk mulai bisa berdikari, untuk menjadi mandiri dan diberikan akses memperoleh pekerjaan.
Di zaman Orde Baru, kaum perempuan sempat kehilangan hak bermimpi dan kendali atas mimpi-mimpinya.
Akan tetapi pada era reformasi, perempuan kembali sadar bahwa mereka perlu berjuang untuk mendapatkan akses di ruang publik.
Baca Juga: Editor in Chief PARAPUAN Ajak Perempuan Indonesia untuk Tidak Lupa Bermimpi
Yaitu, akses untuk terjun ke dunia politik hingga kesempatan mendapatkan posisi di jabatan strategis lainnya.
Dari masa itu sampai sekarang, berikut 4 tipe perempuan dalam mengendalikan mimpinya berdasarkan hasil riset Lintang Maraya.
1. Tipe Pengembara
Tipe pertama adalah pengembara, yakni mereka yang berorientasi pada diri sendiri dalam mewujudkan mimpinya.
Sayangnya, tipe ini cenderung kebingungan menentukan prioritas lantaran mereka biasanya mempunyai lebih dari satu mimpi.
Kebingungan itu cenderung membuat perempuan malas melanjutkan perjuangannya menggapai cita-cita mereka.
Saat dihadapkan pada hambatan, mereka cenderung akan kehilangan motivasi, sehingga membutuhkan dukungan pihak lain.
2. Tipe Pengelola
Tipe pengelola juga berorientasi pada diri sendiri, tetapi sudah tahu prioritas dan bisa menentukan mana mimpi yang akan diwujudkan terlebih dulu.
Hanya saja ketika menemukan hambatan, tipe ini cenderung akan menyalahkan diri sendiri.
Baca Juga: Editor in Chief Parapuan Bagikan 4 Langkah Bercerita di Platform Digital
Mereka membutuhkan waktu untuk sendiri, merenung, dan merefleksikan kesalahan apa yang telah dilakukannya.
Untuk mengembalikan semangatnya memperjuangkan mimpi, tipe ini butuh bukti nyata dari seseorang yang berhasil menggapai impiannya.
3. Tipe Pengabdi
Berikutnya adalah tipe pengabdi, di mana mimpi perempuan cenderung berorientasi untuk membahagiakan orang lain.
Mereka merasa bahwa dengan membahagiakan orang lain, maka akan membuatnya bahagia juga.
Apabila gagal untuk mewujudkan kebahagiaan orang lain, tipe pengabdi bisa merasa sedih dan overthinking dalam waktu lama.
Kalau sudah begitu, tipe ini akan memerlukan inspirasi dari orang-orang yang telah memberikan ilmnu yang bermanfaat kepada orang lain.
4. Tipe Pengampu
Tipe keempat adalah pengampu, di mana perempuan mampu mengontrol diri memenuhi ekspektasi orang lain terhadap mimpinya.
Baginya, berdamai memenuhi ekspektasi mimpi orang lain dan lingkungan menjadi hal yang penting.
Ketika menemui hambatan dalam merealisasikan mimpinya, mereka lebih suka menghindar dari orang lain sehingga tidak menimbulkan gesekan.
Baca Juga: 5 Tantangan yang Sering Dihadapi Perempuan saat Jadi Pemimpin
Tipe pengampu memerlukan sosok yang bisa memberi mereka rasa tenang karena memiliki pengalaman yang sama.
Berdasarkan keempat tipe perempuan dalam mengendalikan mimpi di atas, ada satu hal yang disimpulkan Lintang Maraya.
Bahwasanya sebagian besar perempuan masih berorientasi pada orang lain dalam mewujudkan mimpi mereka.
Kalau Kawan Puan termasuk tipe yang mana, nih?
(*)